JAKARTA - Tahun 2018 sebagai awal zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Berbagai industri menyentuh dunia virtual, konektivitas manusia, mesin, data yang lebih dikenal dengan sebutan internet of things (IoT), dan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 diperlukan berbagai persiapan termasuk metode pembelajaran pendidikan yang tepat.
Saat ini negara Indonesia tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan tingkat persaingan yang semakin ketat, era perubahan tentu saja mengharuskan adanya perbaikan di sisi sumber daya manusia (SDM). Perbaikan SDM dapat terlaksana dengan cara mengubah metode pembelajaran dalam dunia pendidikan.
 Baca Juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0, Presiden: Kita Tidak Perlu Takut
Dari sisi edukasi yang paling fundamental pertama adalah mengubah sifat dan pola pikir anak-anak Indonesia saat ini. Lalu selanjutnya pentingnya peran sekolah dalam mengasah dan mengembangkan bakat generasi penerus bangsa. Dan terakhir adanya pengembangan kemampuan institusi pendidikan untuk mengubah model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
"Untuk itu, kami bekerjasama dengan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Jakarta Barat membuat seminar IGTKI menuju Indonesia 4.0 agar dunia pendidikan Indonesia dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni sejak dini agar siap di masa depan," kata Pendiri World Robotic Explorer (WRE) Indonesia atau dikenal sebagai ibu robot semua anak Jully Tjindrawan di Season City Jakarta, Selasa (23/4/2019).
 Baca Juga: Rumah Robot Indonesia Hadirkan Augmented Reality hingga Game Virtual Reality
Dia menuturkan, Pemerintah sangat berperan penting dalam perubahan metode pembelajaran pendidikan saat ini fasilitas yang sesuai t kebutuhan anak-anak, seperti dengan menyediakan teknologi yang mempuni agar mereka dapat mengantongi bekal yang cukup dalam menghadapi berbagai tantangan di era revolusi industri 4.0.
"Tentu diperlukan kemampuan adaptasi yang tinggi agar tidak ketinggalan zaman sehingga anak-anak Indonesia mampu bersaing dan memiliki nilai-nilai sendiri untuk menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif serta kompetitif," tuturnya.
Â