JAKARTA – Fakultas Desain Dan Seni Kreatif (FDSK) Universitas Mercu Buana bekerja sama dengan Unit Informasi Layanan Sosial di Meruya Selatan mengadakan workshop Art Therapy. Lewat rangkaian acara ini membuahkan hasil positif, dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas penyandang psikotik.
Dekan FDSK Universitas Mercu Buana, Dr. Ariani Kusumo menyatakan, bahwa kegiatan Art Therapy merupakan salah satu solusi atas gerakan penyadaran kesehatan mental melalui olah garis dan warna.
“Bahwa dalam garis dan warna terdapat intensitas cahaya, intensitas garis tebal tipis, intensitas penekanan tangan saat menggores, intensitas emosi, dan intensitas warna dalam kategori warna hangat, panas, dan dingin. Hal ini bisa digunakan untuk terapi proses penyembuhan dalam hal emosi, ekspresi diri dan aktualisasi diri dari para penyandang psikotik,” jelas Ariani, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Baca Juga: Saatnya Milenial Berwisata Sambil Dapatkan Uang
Hasil dari kegiatan workshop Art Therapi diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan penderita psikotik melalui melukis ekspresi sebagai media terapi penyembuhan untuk permasalahan gangguan kejiwaan.
Unit Informasi Layanan Sosial merupakan bagian dari Dinas Sosial Propinsi DKI Jakarta yang hadir sebagai wadah bagi masyarakat yang mengalami masalah kejiwaan/disabilitas mental.
Baca Juga: UMB Jakarta Beri Bantuan untuk Korban Gempa dan Tsunami Palu
Sementara itu, Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana Dr. Inge Hutagalung, M.Si menjelaskan bahwa sesuai dengan tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Universitas Mercu Buana yaitu melakukan kegiatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna membantu penyelesaian masalah masyarakat.
“Maka kerjasama dengan UILS di masa mendatang dapat ditingkatkan dengan melibatkan partisipasi dosen dari Fakultas lain, seperti Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Komunikasi,” tutup Inge.
(rhs)