Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sisi Positif di Balik kata 'Anak Broken Home'

Sisi Positif di Balik kata 'Anak Broken Home'
Ilustrasi: (Foto: Blackristianews)
A
A
A

JAKARTA - Banyak orang yang belum mengetahui apa arti sebenarnya dari sebuah kata 'broken home'. Istilah broken home dapat diartikan sebagai keadaan keluarga yang tidak harmonis karena adanya suatu masalah. Salah satu contohnya adalah jika seorang suami dan istri yang mengalami perceraian. Banyak sekali penyebab perceraian dari sebuah rumah tangga, salah satunya adalah mulai tidak harmonisnya hubungan antara seorang suami dan istri, yang membuat mereka sering bertengkar di depan maupun di belakang anak.

Baca Juga: Kita Muda, Kita Peduli

Perceraian orangtua ini sangat berdampak besar bagi kehidupan sang anak, banyak dampak yang ada mulai dari dampak positif hingga negatif. Mulai dari anak merasakan kurangnya kasih sayang dari orangtua, sedih berlarut karena tidak tega melihat sang ayah dan ibu bertengkar terus menerus, dan ada juga yang menjadi benci kepada kedua orangtuanya. Tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang bisa dibilang 'broken' bukanlah hal yang bisa dipilih oleh seorang anak. Tentu juga bukan hal yang mudah untuk dihadapi si anak. Sebab, anak broken home tumbuh di keluarga yang sering mengalami pertengkaran antar orangtua, bahkan sampai ada yang melakukan kekerasan. Menurut mereka, keadaan seperti itu sudah dianggap biasa bagi, karena saking sering nya melihat kondisi seperti itu di rumah. Akibatnya, terkadang anak menjadi tidak betah di rumah dan cenderung selalu sedih jika keadaan rumah sedang tidak baik. Hal ini bisa menyebabkan trauma dan stres yang mendalam kepada anak broken home. Tidak semua anak bisa menghadapi keadaan seperti itu dengan lapang dada, ada anak yang bisa menerima dan mengikhlaskan keputusan kedua orangtuanya untuk bercerai namun ada juga yang belum bisa menangani permasalahan seperti ini.

Baca Juga: Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu Itu Pilihan

Hidup di lingkungan keluarga yang keras seperti itu terkadang membuat anak broken home cenderung mempunyai kepribadian seperti di bawah ini:

1. Introvert (tertutup)

Beberapa anak broken home terkadang menutup diri dikarenakan mereka terlalu banyak memendam dan berpikir bahwa tidak semua orang dapat mengerti isi hati mereka. Jadi, mereka lebih cenderung Introvert dibanding anak-anak yang lain.

2. Suka Overthinking

Dikarenakan suka memendam dan tidak dapat mengeluarkan isi hati nya, menyebabkan anak broken home mempunyai sifat overthinking.

3. Lebih Sensitive

Anak broken home cenderung mempunyai hati yang peka dan sangat sensitive terhadap apapun yang sedang mereka rasakan

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement