JAKARTA - Publikasi ilmiah internasional sepanjang empat tahun belakangan meningkat pesat pada skala ASEAN. Padahal pada 2013 hanya ada 5.299 publikasi dan Indonesia pada peringkat 4 di bawah Thailand.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam keterangan tertulisnya mengenai Empat tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kepada Okezone, di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
"Namun, per tanggal 10 Oktober Tahun 2018, publikasi ilmiah internasional Indonesia telah berhasil menghasilkan 20.610 publikasi dan berada di peringkat 2 ASEAN, di bawah Malaysia dengan 22.070 publikasi,” ujar Menteri Nasir.
Baca Juga: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Indonesia Kalah Saing, Ini Solusinya
Menteri Nasir menambahkan bahwa inovasi tidak akan lahir tanpa adanya riset dan pengembangan. Berkat berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kemenristekdikti, maka terjadilah lompatan luar biasa dalam jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia.