JAKARTA – Perhelatan event olahraga terbesar di Asia yakni Asian Games 2018 sudah dimulai sejak 18 Agustus 2018 kemarin. Menjadi tuan tumah, Indonesia pun menampilkan aksi spektakuler pada pembukaan Asian Games kali ini.
Para atlet Indonesia dari berbagai macam cabang olahraga berjuang untuk menjadi juara demi Nusa dan Bangsa. Hingga hari ini Indonesia telah mendapatkan 23 medali emas dari berbagai macam cabang olahraga.
Beberapa di antara atlet Indonesia di ajang Asian Games 2018 ternyata masih duduk di bangku kuliah. Okezone pun merangkum universitas para atlet Indonesia yang menyumbangkan emas di Asian Games 2018. Universitas mana sajakah? Berikut ini rinciannya seperti dirangkum dari laman Asian Games, Selasa (28/8/2018).
1. Politeknik Negeri Jakarta
Puspa Arumsari atau akrab dengan sapaan Dara menyumbangkan emas ke-13 bagi Indonesia pada ajang Asian Games 2018, melalui tunggal putri yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin 27 Agustus 2018.

Dara merupakan atlet pencak silat perempuan yang lahir pada tahun 1993. Sebagai atlet Dara juga tidak melupakan pendidikannya, ia terdaftar sebagai mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mengambil jurusan konsentrasi Desain Grafis.
2. Universitas Garut
Kedua atlet pencak silat kelahiran 1993 Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok tercatat sebagai mahasiswa Universitas Garut. Anggi merupakan mahasiswa fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan.

Asep dan Anggi menyumbangkan medali emas ke 15 untuk Indonesia di nomor seni regu putra yang diperkuat bersama Nunu Nugraha. Mereka bertiga mampu menampilkan diri dengan baik yang memperlihatkan kekompakan tim dalam memamerkan gerakan silat.
3. Institut Pelatihan dan Pendidikan Guru di Bali
Komang Harik Adi Putra mempersembahkan emas ke-17 bagi Indonesia di nomor tanding kelas E (65-70 kg) putra yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Senin (27/8/2018) siang.
Komang Harik Adi Putra biasa disapa Komang merupakan mahasiswa Institut Pelatihan dan Pendidikan Guru di Bali mengambil jurusan Olahraga dan Rekreasi. Komang sendiri berhasil meraih medali emas setelah Jufferi Jamari menyatakan mundur sebelum dua detik laga berakhir. Sebelum atlet Malaysia menyatakan mundur, Komang telah unggul 4-1 dan tinggal menunggu waktu untuk meraih emas.
(Feb)
4. Universitas Mulawarman
Atlet pencak silat Iqbal Candra Pratama tercatatat sebagai mahasiswa Universitas Mulawarman jurusan Hubungan Internasional angkatan 2015. Iqbal menyumbangkan emas ke-18 yang turun di nomor tanding kelas D (60-65 kg) putra yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Senin (27/8/2018) sore.
Keberhasilan Iqbal meraih emas setelah mengandaskan wakil Vietnam yakni Ngoc Toan Nguyen dengan skor 4-1. Medali emas yang dipersembahkan Iqbal pun menjadi emas keenam dari cabang olahraga pencak silat yang diberikan untuk Merah Putih.

5. Universitas Negeri Manado
Abdul Malik menyumbangkan emas ke-20 bagi Indonesia yang tampil di nomor tanding kelas B (50-55 kg) putra yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Senin (27/8/2018).
Pria kelahiran 31 Januari 1997 merupakan mahasiswa Universitas Negeri Manado mengambil jurusan mahasiswa semester 8 Fakultas Ilmu Keolahragaan. Saat final untuk memperebutkan emas, Abdul Malik mendapatkan dukungan langsung dari Rektor Universitas Negeri Manado (UNIMA) Prof Dr Julyeta PA Runtuwene berlaga pada final cabang Pencak Silat Asian Games 2018.
6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Urip Sumoharjo, Surabaya
Cabang olahraga (cabor) pencak silat belum berhenti menyumbangkan medali emas di Asian Game 2018. Kali ini emas ke -19 untuk Indonesia dipersembahkan Sarah Tria Monita yang tampil di nomor tanding kelas C (55-60 kg) putri yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Senin (27/8/2018).

Sarah Tria Monita yang lahir pada tahun 1995 tercatat sebagai mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Urip Sumoharjo, Surabaya mengambil jurusan manajemen. Sarah dan sang suami Iqbal Candra Pratama yang merupakan atlet pencak silat bersama berjuang memperebutkan medali emas di Asian Games 2018 ini.
7. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kridatama, Bandung
Nunu Nugraha atlet pecak silat yang memberikan emas ke 15 bersama Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kridatama Bandung.
Nunu dan kawan-kawan mempersembahkan medali melalui tim regu putra. Mereka berhasil merebut medali ketiga di cabor pencak silat setelah mendapatkan nilai 465 poin.
(Feb)
8. Universitas Muhammadiyah Semarang
Aries Susanti Rahayu berhasil menyabet medali emas ke 8 untuk Indonesia di cabang olahraga panjat tebing nomor speed putri untuk Indonesia pada Asian Games 2018 di Jakabaring, Palembang. Aries berhasil mengalahkan rekannya Puji Lestari dengan catatan waktu 7,61 detik. Sebelumnya pada babak semifinal putri Aries bertemu dengan Song Yiling dari China yang berhahasil mengalahkan Yiling dengan catatan waktu 7,64 detik sekaligus memastikan tiket ke partai puncak bertemu sesama atlet Indonesia.

Perempuan kelahiran 1995 ini merupakan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang. Ia merupakan mahasiswi dari fakultas ekonomi yang mengambil jurusan bisnis manajemen. Berasal dari keluarga yang tidak bergelimang harta, membuat Ayu harus membiayai pendidikannya di perguruan tinggi dengan biaya sendiri. Dana untuk membayar uang pendidikan ia kumpulkan dari hasil memenangi kompetisi panjat tebing.
9. Universitas Budi Luhur
Cabang olahraga (cabor) panjat tebing kembali mempersembahkan medali emas bagi Indonesia yang di raih oleh Tim putri diperkuat tiga atlet pemanjat tebing yakni Puji Lestari, Aries Susanti Rahayu, Rajiah Salsabillah serta Fitriyani.

Rajiah Salsabilah yang juga merupakan mahasiswi dari Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta, terlihat sangat bahagia dengan prestasi yang diraihnya kali ini bersama dengan sahabat satu timnya. Dengan mata berkaca-kaca dan melilitkan sang merah putih, Salsabila, sujud syukur bersama dengan rekan setimnya yg menyumbangkan Emas ke 21 untuk Indonesia.
10. Universitas Trisakti
Cabang olahraga (cabor) paralayang berhasil mempersembahkan emas keenam di ajang Asian Games 2018 yang berlangsung di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8/2018). Emas keenam tersebut datang dari nomor akurasi beregu paralayang putra.
Salah satunya Hening Paradigma, pria kelahiran 1986 merupakan mahasiswa Universitas Trisakti dari jurusan teknik industri. Hening dan kawan-kawan tercatat mampu mengumpulkan nilai sempurna dari enam babak yang dipertandingkan.
(Feb)
11. Universitas Negeri Jakarta
Tim beregu putra Indonesia pada cabang olahraga paralayang diperkuat Aris Afriansyah, Hening Paradigma, Roni Pratama, Joni Efendi, dan Jafro Megranto.
Kelima dari mereka yaitu Joni Effendi terdaftar sebagai mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta. Joni dan tim sangat bangga bisa memberikan emas ke 6 untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018.

Selain Joni ada juga Atlet taekwondo Indonesia, Rosmaniar Defia yang berkuliah ditempat yang sama. Defia berhasil menyumbang emas pertama untuk Indonesia di nomor poomsae tunggal putri. Defia terdaftar sebagai Mahasiswi Fakultas Ilmu Olahraga Angkatan 2015.
12. Universitas Negeri Semarang
Atlet Tiara Andini Prastika dari cabang olahraga (cabor) sepeda gunung mempersembahkan medali emas ketiga untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Tiara Andini Prastika terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Negeri Semarang. Dalam ajang Asian Games 2018, Tiara butuh waktu 2 menit 33.056 detik dalam pertandingan sengit di di Khe Bun Hill Subang, Senin (20/8/2018) siang.
13. Sekolah Pelatihan dan Pendidikan Guru Pasundan
Tanzil Hadid, Muhad Yakin, Rio Rizki Darmawan, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Irsadi, dan Ujang Hasbulloh merupakan tim putra dari cabang olahraga dayung yang tampil di nomor kelas ringan delapan putra yang menyumbangkan emas ke 9 untuk Indonesia.

Salah satu diantara mereka yaitu Tanzil Hadid terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Pelatihan dan Pendidikan Guru Pasundan, Cimahi. Pria kelahiran 1991 ini mengambil jurusan studi Olahraga.
(Feb)
14. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
Tidak hanya Tanzil yang terdaftar di salah satu pendidikan tinggi. Ferdiansyah dan Ujang Hasbulloh tercatat sebagai mahasiswa UPI Bandung. Kedua atlet dari cabor dayung ini ternyata berbeda jurusan, Ferdiansyah mengambil jurusan pelatihan dan Ujang mengambil jurusan pendidikan jasmani. Walaupun sibuk dengan jadwal latihan dan sebagainya mereka tidak melupakan pendidikannya.
15. Universitas Sumatera Utara, Medan
Cabang olahraga wushu mempersembahkan medali emas kedua untuk Indonesia dari nomor taijiquan & taijijian putri di JIExpo Kemayoran Hall B, Senin (20/8/2018) pagi oleh Linsdwell Kwok.

Perempuan kelahiran 1991 terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Sumatera Utara dari jurusan bisnis manajemen. Lindswell meraih medali setelah mengumpulkan poin tertinggi dengan total 19,50 poin (taijiquan 9,75 poin dan taijijian 9,75 poin). Disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Lindswell tampil memukau.
16. Universitas Kentucky, Amerika Serikat
Pasangan ganda campuran Indonesia, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi, mampu menyumbangkan medali emas ke-10 untuk Indonesia di cabang olahraga (cabor) tenis Asian Games 2018. Christopher/Aldila meraih emas tersebut usai menyudahi perlawanan wakil Thailand, Sonchat Ratiwatana/Luksika Kumkhum di partai final.

Wanita kelahiran 2 Mei 1995 ini terdaftar sebagai alumni di Universitas Kentucky, Amerika Serikat. Tahun lalu, Dila baru saja mendapatkan gelar sarjananya dari University of Kentucky. Jurusan yang diambilnya ternyata berseberangan dengan profesi yang ia tekuni saat ini, yakni mathematical economics. Selain tenis, Dila juga diketahui menyukai beberapa cabang olahraga lainnya. Mulai dari renang, lari, bahkan menembak.
(Feb)
(Rani Hardjanti)