Airlangga menuturkan bahwa pengembangan mobil listrik terus dilakukan agar target 20% untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah atau low carbon emission vehicle (LCEV) tahun 2025 dapat tercapai. Menurut Menperin, sasaran tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (C02) sebesar 29% pada tahun 2030 dan sekaligus menjaga energi sekuriti khususnya di sektor transportasi darat.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyatakan, pihaknya akan menyerahkan 3 unit mobil kepada masing-masing perguruan tinggi. Secara total, Toyota menyiapkan 6 jenis hybrid, 6 jenis plug-in hybrid yang bakal dibandingkan dengan 6 kendaraan konvensional (ICE) yang telah menggunakan teknologi advanced engine.
Adapun poin-poin yang akan dibandingkan antara lain user convenience study, technical characteristic study, overall environment study, industry, social impact study, serta policy and regulation study.
Pembagian tugas kepada keenam perguruan tinggi negeri tersebut akan menjadi dua tahap. Pada tahap pertama, riset akan dilakukan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (Ul). Selanjutnya, tahap ke-2, dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Udayana.