SOLO - Hari lahirnya Pancasila, I Juni, memiliki arti penting bagi Universitas Sebelas Maret (UNS). Sebagai satu-satunya kampus berstatus negeri di Kota Solo, Universitas Sebelas Maret (UNS) memang sudah di didesain sebagai benteng Pancasila.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Ravik Karsidi tetap berkomitmen untuk mempertahankan UNS sebagai Kampus Benteng Pancasila dan terus melawan berbagai macam aktivitas yang mengarah pada paham radikalisme di lingkungan kampus. Termasuk menghimbau pada civitas akademika dan alumni untuk menjauhkan diri dari paham radikalisme.
Mahasiswa UNS sendiri sejak awal menjadi mahasiswa baru, ungkap Ravik, sudah diberikan materi pendidikan karakter. Di mana, sejak dahulu sudah ada mata kuliah Pancasila yang terkait dengan mata kuliah dan Kewarganegaraan. Hebatnya, mata kuliah tersebut menjadi mata kuliah wajib dengan dua SKS bagi mahasiswa.

Mahasiswa baru, lanjut Ravi, sebelum masuk menjadi mahasiswa, akan diberikan pembekalan terlebih dahulu berupa 'Kuliah Kebangsaan' yang terbingkai dalam pendidikan ESQ (training). Para mahasiswa baru ini akan diberikan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan yakni bagaimana itu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD'45 dan juga NKRI.
"Itu menjadi satu bukti jika UNS sebagai kampus Benteng Pancasila," papar Ravik Karsidi dalam wawancara khusus dengan Okezone.com.
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sedari awal sudah mengukuhkan diri sebagai Benteng Pancasila. Secara fakta, sejak didirikan pertama kali UNS sudah membangun lima tempat ibadah, dalam satu wilayah yang berdekatan untuk mengakomodir kebutuhan mahasiswa untuk menjalankan ibadahnya.