“Karena kami enggak tahu jadi biasa saja, karena mikirnya itu memang jalur transportasi pilihan masyarakat. Setelah kami sampai ternyata baru tahu bahwa itu adalah transportasi pilihan terakhir. Mereka sempat heran juga, karena kami bertaruh nyawa dengan longboard,” kata Fita.
Selama tiga hari, tim UGM melakukan assessment terkait dengan penanganan kesehatan dengan mengunjungi tiga distrik yaitu Agats, Sawaerma dan Akat, untuk mempersiapkan tim lanjutan yang akan dikirim pada Maret 2018. Tim juga sempat memasang panel surya 200 Wp di Puskesmas Akat.
“Antardistrik tidak ada transportasi jalur darat, di Agats (Ibu Kota Asmat), tidak ada mobil, yang ada hanya motor bebek listrik. Ada dua mobil golf itu hanya untuk layanan kesehatan. PLN baru menjangkau dua dari 23 distrik memakai PLTD,” kata Nanung Agus Fitriyanto.
(Susi Fatimah)