Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Duh, Uji Kompetensi Guru Tiap Tahun Hanya Hamburkan Uang

Iradhatie Wurinanda , Jurnalis-Jum'at, 03 Februari 2017 |07:03 WIB
<i>Duh</i>, Uji Kompetensi Guru Tiap Tahun Hanya Hamburkan Uang
Foto: Ilustrasi Okezone
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah melaksanakan uji kompetensi guru (UKG) untuk mengetahui capaian dan kemampuan mereka dalam mendidik siswa. Menuai banyak pro dan kontra, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pun melakukan dialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.

"Dari hasil dialog, ada beberapa yang sudah direspons. Salah satunya tidak mengadakan UKG setiap tahun," tutur Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi di Jakarta, baru-baru ini.

Unifah menegaskan, para guru bukan menolak UKG. Tetapi, melaksanakan UKG setiap tahun hanya akan menghambur-hamburkan uang jika tidak disertai dengan peningkatan kapasitas guru.

Selain masalah UKG, pemerintah juga mendengarkan masukan untuk menurunkan nilai sertifikasi, yakni yang semula berhak lulus dengan nilai 8 menjadi 6,5. Namun, dia menegaskan hal tersebut bukan berarti tak bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.

"Saat ini pemenuhan jam mengajar 24 jam juga sedang ditata. Bukan bermaksud ingin dipermudah, tetapi lebih karena tugas guru bukan hanya mengajar tatap muka. Lebih dari itu, guru juga berperan dalam mendidik dan mengembangkan karakter siswa," pungkasnya.

(Susi Fatimah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement