JAKARTA - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti (Dirjen SDID) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Ali Ghufron Mukti, dipilih menjadi Rektor Sementara Universitas Trisakti. Dengan hadirnya pelaksana tugas (Plt) tersebut, secara otomatis rektor pilihan yayasan, Edy Suandi Hamid, yang sebelumnya sudah dilantik pada 28 Juni 2016 mundur dari jabatannya.
"Kami siap mengawal Prof Ali Ghufron untuk menyelesaikan tugasnya sebagai rektor sementara di Universitas Trisakti. Sambil kami juga ingin masalah kelembagaan Trisakti ini dipecahkan," ujar Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Trisakti, Abdul Kadeer di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Hadirnya Ghufron sebagai rektor sementara pun tak lepas dari permintaan mahasiswa yang ingin konflik sengketa Trisakti, yang sudah hampir 15 tahun terjadi, segera terselesaikan.
"Pada mediasi bersama Menristekdikti M Nasir kami meminta ada forum yang melibatkan seluruh pihak dengan melibatkan Komnas HAM dan Kemenkumham untuk menyelesaikan konflik kampus dengan yayasan. Sampai rektorat kami segel. Tetapi akhirnya forum diadakan pada 2 September kemarin di Kemenkumham,"
Kadeer tak menampik terjadinya beda pendapat yang sengit antara pihak yayasan dan kampus ketika forum berjalan. Kendati demikian, dia bersama rekan perwakilan mahasiswa lainnya mendesak adanya solusi untuk mengamankan proses tri dharma perguruan tinggi di Universitas Trisakti.
"Kedua belah pihak mengangkat rektor sehingga terjadi dualisme kepemimpinan. Kami lalu mengajukan ada pelaksana tugas dari Kemristekdikti. Hal itu sempat ada bantahan dari kedua belah pihak," paparnya.
Bantahan pengajuan tersebut, ucap Kadeer, lantaran sebagai kampus swasta seharusnya tidak perlu ada pelaksana tugas dari pemerintah. Namun, berdasarkan kajian bersama rekan-rekannya, Universitas Trisakti didirikan oleh pemerintah sehingga rektor pertama dulu ditunjuk menteri.
"Sehingga menurut kami Universitas Trisakti berpeluang ada pelaksana tugas sementara. Trisakti didirikan tahun 65 dan yayasan tahun 66, dan kami membaca akta notaris bahwa jika nanti ada masalah akan dikembalikan ke menteri, jadi dilihat ada sejarah itu memang unik. Akhirnya permintaan kami dikabulkan," tuturnya.
Setelah ditunjuk sebagai Plt Rektor Universitas Trisakti, Ghufron hari ini langsung datang mengunjungi kampus untuk berdialog dengan jajaran dekan dan perwakilan mahasiswa.
"Dalam waktu yang singkat saya akan berupaya. Apalagi sambutan dari kampus dan mahasiswa bagus. Meski di SK tidak tertulis sampai kapan tapi saya harap selesai secepatnya," tukas Ghufron. (ira)
(Susi Fatimah)