PAMULANG - Enam belas tahun lalu, nama Universitas Pamulang (Unpam) mungkin membuat orang mengernyitkan alis, tidak dikenal. Namun kini, kampus yang dijuluki "Universitas Paling Murah" itu menjadi rumah bagi 58 ribu mahasiswa.
"Dulu Unpam tidak sebesar ini, gedungnya masih kecil. Bahkan di awal kami berdiri, ada satu program studi (prodi) hanya diisi satu mahasiswa," ungkap Rektor Unpam, Dr. H. Dayat Hidayat, M.M., ketika berbincang dengan Okezone, baru-baru ini.
Salah satu penyebab Unpam tidak diminati di masa lalu adalah pengelolaannya yang kurang rapi. Berdiri pada 2000, manajemen Unpam berada di bawah Yayasan Primajaya. Lahan dan semua aset yang dipakai Unpam sendiri merupakan "pinjaman" dari Yayasan Sasmita Jaya pimpinan Darsono. Ketika itu, Darsono yang sedang fokus mengembangkan SMEA Sasmita Jaya memberi tenggat waktu kepada Yayasan Primajaya untuk mandiri dalam waktu tujuh tahun.
Namun, hingga tahun keempat, Unpam hanya menjadi almamater bagi 120 mahasiswa. Darsono, melalui Yayasan Sasmita Jaya, kemudian mengambil alih manajemen Unpam. Di era inilah masa uang kuliah murah di Unpam dimulai. Mulai dari Rp100 ribu per bulan, kini mahasiswa Unpam cukup mengeluarkan uang Rp200 ribu setiap bulannya untuk menjalani studi. Tidak ada beban uang gedung atau biaya lainnya.