Ikut hadir mendampingi Menag adalah Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali, Kabiro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri (KLN) A Gunaryo, Kabag TU Pimpinan (Sesmen) Khoirul Huda, dan Kabid KLN Agus Sholeh.
Dikatakan Atia, selain bersilaturahim, tujuan kedatangan Kafilah ke Indonesia adalah untuk melakukan koordinasi, apa yang bisa dikontribusikan untuk pemikiran Islam yang moderat dan cinta damai dari Indonesia. Sebab, menurut Al-Azhar, Indonesia adalah model realistis sebuah Islam yang mempunyai budaya damai dan menjunjung tinggi perdamaian.
Hal sama disampaikan oleh Ahmed Shaykowy. Menurutnya, sebuah kehormatan dan kebahagiaan tersendiri dapat berkunjung ke negara yang dianggapnya sebagai negara ke-2 (Indonesia), untuk bersama-sama bekerja sama, mengekspor budaya damai dalam Islam.
Al-Azhar prihatin, lanjut Shaykowy, karena akhir-akhir ini dunia Islam kacau balau akibat kekerasan atas nama agama. Meski, sebenarnya itu terjadi karena masalah politik, namun hal ini telah mencoreng Islam di dunia.
Al-Azhar buka studi Bahasa Indonesia