Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Enam Bekal Meraih Sukses

Margaret Puspitarini , Jurnalis-Kamis, 23 Oktober 2014 |18:22 WIB
Enam Bekal Meraih Sukses
Enam Bekal Meraih Sukses (Ilustrasi : Ist.)
A
A
A

JAKARTA – Meraih sukses bisa dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dengan memanfaatkan enam bekal ini. Hal yang pasti, bekal untuk meraih kesuksesan tidak hanya bertumpu pada kecerdasan. Butuh kemampuan lain untuk mengantarkan kita kepada kesuksesan.

Demikian disampaikan Trainer Mitra pengelola LA Learning Lilik Agung saat pembekalan kepada calon wisudawan program pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia mengatakan, terdapat enam hal yang bisa menghantarkan seseorang menuju pintu kesuksesan.

"Sukses bisa diraih jika dalam diri seseorang memiliki kecerdasan, bakat, kegigihan, kerja keras, dukungan dari lingkungan, serta memiliki kesiapan untuk beruntung. Kalau punya enam hal ini pasti akan sukses. Kalau hanya cerdas susah untuk bisa beruntung,” ujar Agung, seperti disitat dari situs UGM, Kamis (23/10/2014).

Agung menyampaikan, tidak sedikit orang cerdas yang sulit mendapatkan kesuksesan. Pasalnya, kecerdasan yang dimiliki tidak diikuti dengan kegigihan berusaha, kerja keras, dan dukungan lingkungan yang menghambat pencapaian kesuksesan.

Dia mencontohkan Christoper Langan yang memiliki IQ 195 melebihi Albert Einstein. Sejumlah peluang yang seharusnya bisa menghantarkan Langan pada kesuksesan tampaknya tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Mulai dari kehilangan beasiswa di Reed Colege Oregon karena sang ibu lupa melakukan pendaftaran keuangan hingga putus kuliah dari Montana State University karena tidak mempunyai kegigihan untuk menjalani perkuliahan hingga usai.

“Seorang Christoper Langan dengan kecerdasan superior akhirnya hanya menjadi tukang kebun di tempat ia pernah mengambil kuliah dulu. Hal ini terjadi karena kecerdasan dan bakat yang dimiliknya tidak mendapat dukungan dari lingkungan, tidak gigih dan kerja keras untuk memperjuangkan nasibnya,” papar alumnus Sekolah Vokasi UGM itu.

Berbeda dengan pebulutangkis legendaris Indonesia, Rudi Hartono. Agung menyebut, Rudi berhasil meraih kesuksesan di bidangnya karena gigih berlatih sejak usia delapan tahun. Tak hanya itu, dia juga mendapat dukungan dari keluarga besarnya untuk menekuni bakat di bidang bulu tangkis hingga menjadi profesional.

(Margaret Puspitarini)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement