JAKARTA - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Berangkat dari isu keselamatan kerja di sektor konstruksi, tim ITB merancang GloVibe untuk membantu mengurangi risiko cedera akibat paparan getaran pada tangan pekerja.
Ketiganya adalah Cindy Nathania (Teknik Industri 2022), Farrell A.K. Adhirajasa (Teknik Industri 2022), dan Francesco Manuel Bertrand Sinaga (Teknik Kimia 2022). Ciptaan mereka berhasil meraih Juara 2 lewat inovasi sarung tangan anti-getaran berbasis Internet of Things (IoT) bernama GloVibe.
Sarung tangan ini dibuat menggunakan material peredam Nitrile Butadiene Rubber dan dilengkapi sensor untuk mendeteksi intensitas getaran. Data yang dikumpulkan dikirimkan secara real time ke platform Arduino Cloud dan ditampilkan dalam dashboard yang dapat diakses pengawas keselamatan.
“Inovasi ini kami kembangkan dengan pendekatan ergonomi dan teknologi yang saling melengkapi. Kami ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya nyaman digunakan, tetapi juga memberikan data akurat bagi manajemen keselamatan,” ujar Cindy, seperti dikutip dari laman ITB, Sabtu (22/11/2025).
Kolaborasi lintas disiplin menjadi kekuatan utama tim ini. Cindy dan Farrell berperan dalam aspek desain produk dan ergonomi, sementara Francesco mengembangkan sistem elektronik dan pemantauan IoT. Penguasaan materi dari berbagai mata kuliah, seperti Perancangan Produk dan Bisnis serta Ekonomi Teknik, turut memperkaya pendekatan ilmiah yang mereka terapkan.
“Strategi kami sederhana, yaitu selalu mencoba berpikir satu langkah lebih maju dengan menambahkan analisis saintifik agar rancangan kami memiliki dasar kuat,” ungkap Farrell.
Menariknya, ide awal mengikuti kompetisi ini bermula dari kebutuhan memenuhi konversi mata kuliah Proyek Rekayasa Interdisiplin (PRI) di Fakultas Teknologi Industri ITB. Namun, berkat dedikasi dan sinergi tim yang solid, proyek tersebut berkembang menjadi karya inovatif yang mampu menembus persaingan internasional.
Didampingi oleh Gradiyan Budi Pratama, S.T., M.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing, tim GloVibe berhasil menjadi salah satu dari 10 finalis terbaik dan akhirnya meraih posisi kedua dalam ajang Challenge on Product Design and Ergonomics (CHRONICS) 2025 di tingkat Asia Tenggara.
(Rani Hardjanti)