“Sebanyak 4.924 cagar budaya yang tersebar di berbagai daerah perlu dipercepat penetapannya sebagai cagar budaya tingkat nasional. Saat ini, jumlah cagar budaya nasional baru mencapai 228. Ini menjadi fokus kerja bersama Kementerian Kebudayaan dan para pemangku kepentingan untuk mempercepat proses pemeringkatan cagar budaya yang ada,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Fadli Zon juga meninjau Ruang Penyimpanan Koleksi Artefak dan Ruang Display Artefak di Gedung Kehati, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Ir. Soekarno. Ruangan-ruangan ini digunakan untuk menyimpan berbagai koleksi artefak, baik yang sedang dalam proses penelitian maupun yang telah terdokumentasi secara lengkap.
Benda-benda arkeologi yang tersimpan, antara lain artefak batu beliung dan batu pukul, koleksi Hikayat Kutub Mangindra, keramik Cina, keramik dari muatan kapal karam, guci keramik, pot bunga, replika nisan Malik Ibrahim, sarkofagus, serta beragam koleksi purbakala lainnya.
Koleksi yang telah diteliti oleh BRIN dan memiliki data serta dokumen lengkap selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan literasi dan edukasi bagi masyarakat guna mendukung pengembangan ilmu pengetahuan.
Senada dengan Menbud, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pelestarian warisan budaya.
“Kami tentu siap mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan, khususnya dalam penelitian artefak dan warisan budaya lainnya yang perlu kita buktikan secara ilmiah,” ucapnya.