JAKARTA - Riwayat pendidikan Ahok, lulusan Teknik Geologi yang koar-koar bakal bongkar korupsi di Pertamina. Ahok sedang diperbincangkan terkait kasus korupsi Pertamina Patra Niaga yang berlangsung saat dirinya menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina. Pemanggilan Ahok menjadi saksi menjadi penting untuk membuktikan sangkaan dari penyidik di Kejaksaan.
Jika ternyata Ahok mengetahui hal di luar kasus yang sedang ditangani Kejagung saat ini, maka itu akan menjadi lebih bagus lagi. Saat menjabat sebagai Komut PT Pertamina, Ahok dikenal blak-blakan masalah di Pertamina. Ahok juga sempat membongkar fasilitas mewah yang didapatkan jajaran direksi dan komisaris berupa kartu kredit dengan limit hingga Rp30 miliar.
Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (4/3/2025), Okezone telah merangkum riwayat pendidikan Ahok, sebagai berikut.
Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal dengan Ahok merupakan seorang politisi, mantan pejabat pemerintahan dan tokoh publik yang dikenal karena ketegasan serta transparansinya dalam kepemimpinan.
Sosoknya lahir di Manggar, Belitung Timur, pada 29 Juni 1966, dari keluarga Tionghoa-Indonesia dan menjalani pendidikan di Universitas Trisakti dengan fokus di bidang teknik geologi. Sebelum terjun ke dunia politik, Ahok lebih dulu berkarier di dunia bisnis dengan mendirikan perusahaan di sektor pertambangan dan kontraktor.
Namun, panggilan untuk membangun daerahnya membawanya masuk ke dunia politik, di mana ia pertama kali menjabat sebagai Bupati Belitung Timur pada 2005-2006. Kepemimpinannya yang tegas dan reformis membuat namanya semakin dikenal, meskipun masa jabatannya sebagai bupati berakhir lebih cepat karena ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2009, di mana ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar.
Pada 2012, Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo setelah keduanya memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Duet mereka dikenal karena gebrakan reformasi dalam tata kelola pemerintahan, terutama dalam transparansi anggaran dan pelayanan publik.
Ketika Joko Widodo terpilih sebagai Presiden RI pada 2014, Ahok naik menjadi Gubernur DKI Jakarta dan semakin dikenal sebagai pemimpin yang tidak segan menindak korupsi, menyederhanakan birokrasi, serta mengembangkan infrastruktur kota seperti transportasi publik dan penanggulangan banjir.
Kebijakan-kebijakannya yang berani membuatnya mendapatkan banyak dukungan, tetapi juga menghadapi tantangan besar, terutama terkait perbedaan pandangan politik dan sosial. Pada 2017, dia gagal memenangkan Pilkada DKI Jakarta untuk periode kedua dan kemudian tersandung kasus hukum terkait dugaan penistaan agama, yang membuatnya harus menjalani hukuman penjara selama hampir dua tahun.