Yusuf mengusulkan strategi reformulasi alih teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani di Kawasan Timur Indonesia. Nasrullah Armi mengembangkan optimasi spektrum radio, menjawab tantangan kelangkaan frekuensi dalam sistem komunikasi nirkabel.
Atriyon Julzarika mengembangkan pendekatan baru untuk memetakan bumi dengan topografi dinamis, memberikan data elevasi yang lebih akurat guna mendukung pengembangan geospasial tematik di Indonesia.
Dua profesor milenial yang menjadi sorotan adalah Dr. Sik Sumaedi dan Dr. Atriyon Julzarika, masing-masing lahir pada 1983 dan 1985. Mereka membuktikan bahwa generasi muda mampu menjadi motor penggerak perubahan dalam riset nasional.
Sedangkan tiga pakar lainnya berasal dari generasi X dan generasi baby boomer. Pakar yang berasal dari generasi X yaitu Muhamad Nasir yang lahir pada 30 Desember 1971 dan Nasrullah Armi yang lahir pada 15 Desember 1973, sedangkan Yusuf merupakan generasi baby boomer yang lahir pada 31 Desember 1964
(Feby Novalius)