Ini Hasil Penelitian soal Tembakau Alternatif

Jihaan Haniifah Yarra, Jurnalis
Kamis 11 Juli 2024 14:24 WIB
Ini Hasil Penelitian soal Tembakau Alternatif (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan, selama ini dipersepsikan memiliki risiko yang sama besarnya dengan rokok.

Penggunaan dari produk tersebut dinilai bakal menyebabkan berbagai risiko penyakit akibat merokok.

Faktanya, para ahli kesehatan menyatakan produk tembakau alternatif memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan terus merokok karena menghasilkan zat toksik atau zat berbahaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Pasalnya, produk tembakau alternatif tidak dibakar, sehingga secara fundamental berbeda dengan rokok.

 BACA JUGA:

Hal tersebut menjadi pembahasan di sesi penelitian ilmiah dan sains dalam Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 yang belum lama ini digelar di Jakarta.

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Catania Profesor Riccardo Polosa menjelaskan produk tembakau alternatif menerapkan pengurangan risiko sehingga meminimalkan dampak terhadap kesehatan.

“Tidak ada fakta yang menunjukkan produk tembakau alternatif menyebabkan kanker,” ujar Polosa.

Kandungan utama yang terdapat produk tembakau alternatif adalah nikotin, yang selama ini dipersepsikan secara keliru sebagai biang keladi penyebab kanker.

Menurut Polosa, nikotin tidak menyebabkan kanker, kardiovaskuler, dan penyakit saluran pernapasan. Justru TAR, yang dihasilkan dari proses pembakaran dan terdapat pada asap rokok, mengandung ribuan senyawa karsinogenik pemicu kanker.

“Sangat jelas, nikotin tidak bersifat karsinogenik,” tutur Polosa.

Adapun terkait penyakit yang berkenaan dengan urologi, Ahli Urologi asal Filipina, Rogelio F Varela, juga menyebut publik masih belum menyadari bahwa penyakit urogenital dipengaruhi oleh kebiasaan merokok.

Ketika menghirup asap rokok, jelas dia, zat-zat karsinogenik masuk melalui sistem pernapasan dan diserap ke dalam darah, yang dapat mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan cedera organ endotel, sehingga berdampak terhadap sistem reproduksi.

"Hal tersebut berpotensi menyebabkan gangguan di saluran kemih dan sistem reproduksi," ucapnya.

Dengan potensi risiko kesehatan tersebut, Varela menyarankan perokok dewasa yang ingin menikmati produk tembakau untuk beralih dari kebiasaan merokok.

"Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terjadi penurunan potensi kanker urologi pada pasien yang beralih dari kebiasaan merokok ke produk tembakau alternatif. Ke depan, kami akan mendorong lebih banyak penelitian jangka panjang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada pasien-pasien ini," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya