JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik se-Indonesia dalam kategori Employability versi QS Rank 2024. Prestasi ini diwujudkan dengan banyaknya lulusan UAJ yang mudah dan cepat dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari bangku perkuliahan.
“Problem mahasiswa menjelang kelulusan yaitu adanya ketakutan untuk melangkah memulai perjalanan karir. Atma Jaya terus berupaya agar mahasiswa dapat mudah dan cepat dalam mencari pekerjaan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai kerja sama erat yang dibangun dengan berbagai perusahaan, industri, organisasi, komunitas, dan pemerintahan. Hal ini sejalan dengan prestasi yang diraih oleh UAJ sebagai PTS terbaik dalam kategori Employability versi QS Rank 2024,” kata Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp. S(K), Kamis (16/5/2024).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, prospek kerja bagi lulusan UAJ menjadi perhatian utama kampus, maka berbagai program juga telah dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang kompeten dan berkualitas. Melalui program magang, praktik, proyek, aktivitas pendampingan, dan berbagai program lainnya, mahasiswa UAJ dapat memperkuat pengetahuan yang mereka peroleh di kelas secara langsung sebelum terjun ke dunia kerja.
"Kuliah di UAJ memberi saya kesempatan untuk banyak belajar dan mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya. Pembelajaran di kelas, tugas praktik, dan berbagai kegiatan, membuat saya semakin memiliki banyak pengalaman. Sebelum lulus dari UAJ, bahkan saya sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang saya minati,” tutur Emil, alumni UAJ prodi Ilmu Komunikasi yang telah berkarir di salah satu e-commerce terkenal di Indonesia.
Berbagai program pendampingan juga dibuat untuk menjaga kualitas lulusan UAJ. Program pendampingan ini diharapkan dapat melengkapi kemampuan kognitif mahasiswa khususnya mengasah kemampuan soft skill. Adapun berbagai program pendampingan yang dibentuk seperti career coaching, program leadership, program pendampingan kompetisi seperti Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), berbagai workshop, konseling, dan berbagai program lainnya.
Hal ini tentu memberikan dampak signifikan pada kemampuan analitis mahasiswa untuk dapat berpikir praktis serta menjadi pengalaman yang berharga bagi mahasiswa itu sendiri. Di sisi lain, kesempatan ini juga memungkinkan mereka untuk membangun jaringan profesional yang kuat sejak dini.