Mengenal Fandi Hasib, Jurnalis yang Kini Jadi Duta Bahasa Negara di Uzbekistan

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Senin 29 April 2024 07:47 WIB
Duta Bahasa Negara Fandi Hasib. (Foto: Okezone.com/Fandi)
Share :

JAKARTA - Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi untuk sidang umum UNESCO. Hal ini menjadi kebanggaan dan keberhasilan bagi Indonesia, sebabbahasa Indonesia diakui dunia dan akan digunakan sebagai bahasa dalam sidang UNESCO.

Selain itu, dokumen-dokumen dalam sidang juga akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Seperti kerap dijelaskan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Prof. Endang Aminudin Aziz, MA, Phd dalam berbagai kesempatan, pengakuan dunia terhadap bahasa Indonesia salah satunya merupakan keberhasilan dari program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang dijalankan oleh para pengajar BIPA atau biasa disebut juga sebagai Duta Bahasa Negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Dari sekian banyak Duta Bahasa Negara tersebut, salah satunya adalah Fandi Hasib yang telah ditugasi ke beberapa negara.

Uniknya, Fandi tidak berasal dari kalangan akademisi seperti latar belakang Duta Bahasa Negara kebanyakan, melainkan berasal dari kalangan profesional yakni seorang Jurnalis.

Sebagai informasi, Fandi Hasib mengawali karier sebagai presenter di TVRI sejak 2008 bertepatan saat dirinya memulai semester satu di Program Studi Ilmu Komunikasi di salah satu perguruan tinggi negeri di tanah air. Di tengah kesibukan kuliah dan bekerja sebagai jurnalis, Fandi juga kerap mencoba berbagai aktivitas lain yang menunjang karirnya dalam bidang jurnalistik maupun sebagai sarana pengembangan diri, salah satunya pemilihan Duta Bahasa tingkat provinsi dan nasional yang kemudian menjadi cikal bakal dirinya menjadi Duta Bahasa Negara dengan cakupan tugas ke mancanegara.

Setelah menyelesaikan Pendidikan, ia kemudian melanjutkan karier sebagai jurnalis di berbagai stasiun televisi di Indonesia mulai dari Sindo TV, Trans7 hingga iNews. Tahun 2019, Kemendikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa membuka peluang khusus untuk Duta Bahasa tingkat nasional menjadi Duta Bahasa Negara. Melalui berbagai tes, Fandi lolos dan ditugasi pertama kali sebagai Duta Bahasa Negara untuk membawa bahasa Indonesia dan menjalankan tigas diplomasi kebahasaan lain ke Manila, Filipina. Lolosnya Fandi dalam proses seleksi tidak bisa dikatakan mudah.

Selain dari kalangan Duta Bahasa tingkat provinsi dan nasional, mayoritas kandidat lain berasal dari dari kalangan akademisi yang telah malang melintang di dunia Pendidikan. Namun, latar belakang yang berbeda dari kandidat lain justru dijadikan senjata oleh Fandi, yakni memadukan ilmu dan latar belakang jurnalistik dengan pengalaman mengajar sebagai asisten dosen yang pernah ia jalani saat berada di semester 5 perkuliahan. Menerapkan ilmu jurnalistik dalam seleksi tersebut bukan tanpa alasan.

Menurutnya, ilmu jurnalistik sangat erat kaitannya dengan bahasa Indonesia terutama kemampuan menulis dan berbicara sebagai bagian penting dalam diri seorang jurnalis. Terlebih, dalam penugasan di setiap negara, topik mengenai profesi jurnalistik, menganalisa berita atau sekadar menyaksikan liputan-liputan Indonesia dengan beragam topik menjadi salah satu yang paling menarik antusias warga negara asing yang mempelajari bahasa Indonesia.

Dalam penugasan pun, Fandi kerap bertemu jurnalis yang bergabung ke program BIPA dan belajar bahasa Indonesia. Bahkan, di negara tempatnya bertugas saat ini, yakni di Uzbekistan tepatnya di Tashkent State University of Oriental Studies, Fandi mengajar untuk Program Studi Jurnalistik Internasional. Kondisi ini membuat dirinya tidak hanya berbagi ilmu bahasa Indonesia, namun juga kerap diminta berbagi pengalaman dan pengetahuan sebagai seorang jurnalis.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya