Pesatnya perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 sangat berpengaruh terhadap karakteristik pekerjaan yang ada saat ini, keterampilan dan kompetensi menjadi hal pokok yang perlu diperhatikan. Selain itu, integrasi pemanfaatan teknologi serta internet yang begitu canggih dan masif juga sangat mempengaruhi adanya perubahan perilaku dunia usaha dan dunia industri, perilaku masyarakat dan konsumen pada umumnya.
“Tantangan revolusi industri 4.0 harus direspons secara cepat dan tepat oleh Poltekesos agar mampu meningkatkan daya saing. Untuk itu, Poltekesos wajib merumuskan kebijakan strategis dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, pengembangan cyber university, riset dan pengembangan, hingga inovasi,” tutur Risma.
Salah satu langkah utama yang harus dilakukan oleh Poltekesos adalah memperbaiki pengelolaan data kampus dan informasi yang harus tersampaikan dengan baik untuk kalangan pendidik maupun yang dididik. Dengan adanya sistem informasi yang andal akan meningkatkan daya saing terhadap kompetitor dan daya tarik bagi calon mahasiswa.
3. Perkembangan Jumlah Penduduk
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045, tepat saat Republik Indonesia berusia 100 tahun. Bonus demografi adalah suatu kondisi berupa jumlah penduduk yang berusia produktif lebih banyak dibanding dengan penduduk usia tidak produktif.
Dalam laporan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, Kementerian PPN dan BPS memprediksi jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 318,96 juta jiwa pada 2045.
Dari jumlah tersebut, penduduk usia produktif (15-64 tahun) diperkirakan mencapai 207,99 juta jiwa. Sedangkan, penduduk usia tidak produktif diperkirakan mencapai 110,97 juta jiwa. Terdiri dari 44,99 juta penduduk usia sudah tidak produktif (di atas 65 tahun) dan 65,98 juta penduduk usia belum produktif (0-14 tahun).