Profesor Dittrich menjelaskan, pada tahun 1917, Einstein menerbitkan makalah pertamanya, memprediksi jumlah tambahan pembengkokan atau pembiasan cahaya saat cahaya melewati matahari, dan menyampaikan imbauan kepada para astronom untuk mengukurnya. Hal ini telah dilakukan berkali-kali selama periode 100 tahun.
Keadaan gelap total akan memungkinkan pemotretan bintang-bintang yang ada di sekitar matahari. Percobaan ini telah diulang berkali-kali sejak tahun 1919.
Para ilmuwan telah mengetahui apa yang terjadi selama gerhana matahari total tahun 2017 yang membentang dari Oregon (di Pantai Barat AS) hingga South Carolina (di Pantai Timur AS).
Kali ini, jarak Bulan lebih dekat ke Bumi, sehingga kegelapan akan berlangsung lebih lama dan jalur yang dilalui lebih luas.
"Intinya sekarang, percobaan ini perlu dilakukan pada tanggal 8 April karena kita bisa melakukannya jauh lebih baik. Kita bisa mendapatkan lebih banyak data. Kita bisa mendapatkan data dari dekat permukaan matahari, di mana akan terjadi pembiasan cahaya secara maksimum," kata Profesor Dittrich dilansir VOA Indonesia, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
(Dani Jumadil Akhir)