Mary menyebut bahwa para peserta itu datang dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Banda Aceh hingga Manado dan Jayapura.
Angka peminat program ini pun tinggi sekali, dimana saat pendaftarannya terbuka, biasanya peminatnya mencapai 400-900 orang per siklus, sehingga untuk 32 slot, tingkat persaingannya juga sangat tinggi. Jika tidak lolos seleksi, peserta masih bisa mendaftar terus selama pendaftaran per periodenya terbuka dan berada di rentang usia yang disyaratkan.
"Kami juga memiliki peserta yang sudah mendaftar beberapa kali, dan dia baru diterima di pendaftarannya yang ketiga atau keempat kali. Jadi, kami menyemangati para pemuda untuk mencoba mendaftar saja dan lihat hasilnya nanti, karena tiap pendaftaran yang Anda lakukan, itu membuat Anda menjadi kandidat yang lebih kuat dengan diri Anda yang lebih terbiasa dengan menulis esai dan melakukan wawancara," tambah Mary.
Pemerintah AS berharap dengan adanya program ini, para pemuda di Asia Tenggara bisa terhubung dengan para pemuda di AS, dan juga agar mereka belajar dan menyerap informasi sebanyak mungkin di topik-topik yang menjadi fokus mereka. Di saat mereka kembali ke negaranya masing-masing, diharapkan juga bisa ikut berperan mengatasi masalah dan tantangan yang ada di kawasannya, seperti misalnya limbah laut.
"Karena ini bukan tantangan sendiri, melainkan tantangan bersama. Misalnya juga untuk perubahan iklim, mendorong demokrasi dan HAM, isu-isu ini menjadi tantangan bersama, maka kami ingin membangun jejaring pemimpin muda yang bisa mengatasi tantangan ini di masa depan," tandas Mary.
Dalam kesempatan yang sama, Alumni YSEALI, Yasmin Sekar Arum (22) juga berbagi pengalamannya dalam mengikuti program beasiswa ini.
"Berdasarkan pengalaman saya daftar di tahun 2023 lalu, kita ada submit esai atau motlet berisi alasan kita mengikuti program ini dan kenapa kita adalah orang yang tepat untuk mereka pilih, serta bagaimana kita lebih menonjol daripada yang lain," kata Yasmin.
Dia menyebut juga bahwa pengalamannya yang paling berkesan adalah saat melakukan kegiatan sukarela atau volunteering di AS.
"Mereka sangat menghargai tenaga sukarela, dan biasanya apresiasi ini diberikan dalam bentuk insentif, sertifikat mengikuti jam kerja kegiatan suk…