JAKARTA - 16 wisudawan Universitas Indonesia (UI) mendapat predikat summa culaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna yaitu 4 pada upacara wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor UI pada Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024
Salah seorang di antaranya adalah dr. Irzan Nurman, M.Sc., EPC, QWP, AIFO-K, FINEM, CHt, CI, CMC, CMNLP., yang merupakan lulusan dari Program Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK).
Melalui penelitiannya yang berjudul Efek Pemengaruh dalam Video Promosi Kesehatan terhadap Intensi Pengambilan Keputusan dengan Studi Neuromarketing Berbasis Analisis Parameter Fisiologis, dr. Irzan menilai efek elemen pemengaruh/influencer pada video promosi kesehatan terstandar.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh dr. Irzan bersama dengan timnya ini membandingkan efek ketenaran pembawa pesan, antara pemengaruh dan bukan pemengaruh, dengan pengukuran respon neuron otak, yaitu menggunakan Quantitative Electroenchepalogram (qEEG), respon fokus visual dengan menggunakan eye tracking, respon otonom saraf simpatis, dan parasimpatis dengan pengukuran Heart Rate Variability (HRV).
Didapatkan bahwa dalam penyusunan video promosi kesehatan sangat penting untuk memperhatikan tampilan awal pesan terlepas dari keberadaan pemengaruh.
Keberhasilan dr. Irzan dalam melakukan penelitian dan meraih IPK sempurna ini tidak terlepas dari dukungan di sekitarnya.
"Dahulu saya pikir bidang ini sangat sulit. Tetapi, jika kita menjalaninya dengan bersungguh-sungguh, terus belajar, dan mencari guru-guru terbaik, tentu kita akan mendapatkan hasil yang baik pula. Buat saya, ini bukan hanya semata-mata dari upaya saya sendiri, tetapi betul-betul merupakan bagian dari sebuah ekosistem yang sangat mendukung. Saya sangat berterima kasih dengan UI yang telah menyediakan lingkungan belajar yang sangat memungkinkan kita untuk mencapai hasil yang terbaik," ujar dr. Irzan dalam keterangan resmi UI, Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Di sisi lain, yang tidak kalah penting bagi dr. Irzan adalah dukungan dari keluarga. Dia tidak menyangka bisa mendapatkan IPK 4.
"Tentunya ini atas berkah Allah dan menjadi salah satu karunia terbesar buat saya dalam sisi pendidikan. Tidak kalah penting adalah doa dan support dari keluarga," kata dr. Irzan.
Dia menambahkan, hal yang menjadi pemicu dirinya untuk menyelesaikan pendidikan doktoralnya adalah istrinya yang sudah lebih dahulu lulus doktor dan ingin memberikan role model atau contoh yang baik untuk kelima anaknya.
Beberapa nama wisudawan terbaik yang juga meraih IPK 4 dari masing-masing fakultas, yaitu Theresia Santi, dan Luluk Yunaini dari FK; Nadhifa Tazkia Ramadhani, M. Dio Danarianto, Amarasinghe Achchige Thasun, dan Sri Widiyanti Rahayu Hilia dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Widiyanto Saputro, Mohammed Ali Berawi, Kharisma Utomo Mulyodinoto, Epo Ilham Ajiprasetyo, Indrawan Juwono dan Jajang Amir Hidayat dari Fakultas Teknik (FT); Elva Novitasari dan Haryani Primanti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Syamsu Nur dari Fakultas Farmasi (FF).
Sementara itu, di saat yang bersamaan Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Multazam Lisendra yang juga menjadi salah seorang wisudawan UI telah berhasil menyelesaikan pendidikan magister program studi Ilmu Kepolisian, Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG).
"Saya berterima kasih kepada Universitas Indonesia atas kesempatannya sehingga kami bisa belajar menuntut ilmu di sini. Semoga apa yang kami terima dan kami pelajari di UI dapat bermanfaat bagi masyarakat dan demi bangsa yang lebih baik," ujar Multazam.
Dia berharap, dengan ilmu yang didapat tentang sumber daya manusia di tubuh Polri dari sudut pandang akademis, ia mampu menerapkan ilmu tersebut untuk memperbaiki penataan, tata telola, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas Polri, sehingga dapat lebih bermanfaat dan lebih efektif dalam menjaga keamanan serta ketertiban terutama untuk masyarakat di Depok.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., berharap para wisudawan dapat terus melanjutkan karirnya dan konsisten untuk melakukan penelitian sehingga dapat menjadi pakar di bidangnya masing-masing.
"Sesuai dengan janji wisudawan dan sesuai dengan himne almamater, saya rasa sangat penting untuk para wisudawan mampu berpikir untuk memberikan kontribusinya bagi bangsa dan negara. Selain tentunya untuk pribadi dan pengembangan karir serta keilmuan, tetapi juga bagaimana ilmu tersebut didedikasikan untuk kemajuan bangsa dan negara. Saya rasa itu sangat penting," kata Prof. Nizam.
(Dani Jumadil Akhir)