Selain itu dapat dijelaskan dengan “hipotesis jam dopamin”, yang menyatakan bahwa kadar dopamin yang lebih tinggi membuat waktu terasa berjalan lebih cepat. Dopamin adalah hormon yang dilepaskan oleh otak yang dirangsang oleh kesenangan, kepuasan, pencapaian.
Dalam sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa dopamin sering dilepaskan sepanjang bulan November dan Desember karena semua peristiwa seputar liburan. Hal ini secara langsung menghubungkan “bersenang-senang” dengan waktu yang terasa lebih cepat dari biasanya.
Ini adalah keyakinan ilmiah saat ini, namun masih banyak yang bisa ditemukan mengenai topik ini.Jika kesenangan dan kegembiraan berdampak pada cara memandang waktu, maka dapat diasumsikan bahwa pengalaman manusia menilainya berjalan cepat tanpa terasa.
Sayang setelah pesta liburan, rata-rata orang biasanya kekurangan uang di bulan pertama tahun. Hal ini dapat menimbulkan perasaan ketidakpastian. Serta pemikiran tentang kegagalan tahun sebelumnya, resolusi tahun baru, dan apakah bisa mencapainya.
Ini semua menciptakan ketakutan yang dapat memperlambat sehingga menurunkan persepsi waktu terasa lama. Selain itu, pada Januari manusia juga disebut sangat sadar terhadap waktu. Sebab, pada bulan ini manusia benar-benar tidak memiliki sesuatu yang dinanti, salah satunya tanggal merah atau liburan long weekend.
(Rina Anggraeni)