2 Pelajar Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman 2024, Ini Dia Orangnya

Timothy Gishelardo, Jurnalis
Kamis 18 Januari 2024 14:30 WIB
2 Pelajar Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman (Foto: Dokumentasi)
Share :

JAKARTA - Dua pelajar SMA akan mewakili Indonesia bersaing dalam Olimpiade Bahasa Jerman tingkat internasional di Jerman pada Juli 2024.

2 pelajar tersebut adalah Kheiren Valentine Husnafsky berasal dari SMA Ignatius Global School Palembang dan Dikko Daniswara dari SMAN 3 Yogyakarta.

Mereka mewakili Indonesia setelah berhasil menjadi juara 1 dan 2 dalam Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional yang diselenggarakan GoetheInstitut Indonesien bekerja sama dengan Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) merupakan kompetisi nasional tahunan untuk pemelajar bahasa Jerman berusia 15-17 tahun.

Tahun ini, pelaksanaan Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional yang memasuki edisi ke-17 kembali diselenggarakan secara luring untuk pertama kalinya setelah tiga edisi sebelumnya terselenggara secara daring akibat pandemi.

Sebanyak 66 pelajar dari 55 SMA/SMK/MA asal 27 provinsi telah berkompetisi dalam Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional 2024 pada 16 Januari di Goethe-Institut Jakarta.

Nantinya Kheiren Valentine Husnafsky dan Sebastian Dikko Daniswara akan melanjutkan perjuangannya berkompetisi dalam Olimpiade Bahasa Jerman tingkat internasional yang dijadwalkan berlangsung 15-22 Juli 2024 di kota Göttingen, Jerman.

"Jadi dari awal belajar bahasa Jerman memang sudah pengin banget ikut olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional atau NDO, karena di sekolah saya selalu mendukung NDO, dan saya pasti akan memberikan yang terbaik untuk olimpiade selanjutnya di tingkat internasional (IDO)," kata Kheiren.

Kheiren mengaku belajar bahasa Jerman di sekolah sebanyak tiga kali dalam seminggu, di luar pembelajaran tersebut, dirinya tidak mengikuti kursus khusus, tetapi belajar sendiri secara autodidak melalui platform Youtube dan digital lainnya.

"Di sekolah memang ada pelajaran bahasa asing tiga kali seminggu, di luar itu saya belajar sendiri," ujar dia.

Sementara itu, pemenang juara 2, Sebastian Dikko Daniswara mengaku membutuhkan kursus di luar pembelajaran, karena menurutnya untuk memenangkan level olimpiade butuh pengetahuan yang lebih luas daripada sekadar pembelajaran bahasa Jerman sekolah.

"Memang kalau saya harus belajar melalui kursus, tetapi juga belajar dari guru di sekolah. Di sekolah yang kelas bareng teman-teman itu dua kali seminggu, tetapi ada juga tambahan dari guru saya, itu biasanya sekali seminggu, tetapi menjelang NDO ini, intensitasnya bertambah, sampai selama satu minggu saya tidak ikut kelas sama sekali untuk persiapan olimpiade ini," kata Sebastian.

Sekitar 100 pelajar dari 50 negara diproyeksikan akan bersaing memperebutkan gelar pemelajar terbaik bahasa Jerman. Kompetisi akbar internasional ini berlangsung setiap dua tahun sekali.

“Olimpiade Bahasa Jerman tak hanya sekadar kompetisi bahasa, tetapi juga merupakan sebuah perjalanan penemuan budaya dan tantangan intelektual. Belajar bahasa Jerman dapat membuka akses terhadap keanekaragaman budaya hingga mendorong pemahaman budaya lain,” ujar Kepala Bagian Kursus dan Ujian Goethe-Institut Indonesien Philipp Carl.

Ketua IGBJI Ekadewi Indrawidjaja menambahkan, Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional menjadi kesempatan bagi peserta bejejaring sesama pemelajar bahasa Jerman dari seluruh Indonesia untuk saling berbagi.

Dalam Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional 2024, para finalis diuji dalam hal keterampilan berbahasa Jerman pada tingkat kemahiran bahasa A2 (tingkat pemula lanjutan), mulai dari membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.

Para finalis diberi waktu 90 menit untuk menjawab secara mandiri soal-soal dalam sesi membaca, menyimak, dan menulis.

Dalam sesi pengujian kemampuan berbicara, para finalis dipecah menjadi 22 kelompok masing-masing berisikan tiga orang. Para finalis diberi waktu 30 menit untuk mempersiapkan sebuah presentasi sesuai tema yang diberikan saat itu. Setiap kelompok kemudian mempresentasikannya selama 15 menit di hadapan para juri.

Sejak diinisiasi pada tahun 2008, Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional konsisten menjadi ajang untuk mempromosikan bahasa Jerman di Indonesia dan mendorong pelajar berusia 15-17 tahun untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa Jerman.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya