Selain aktif mengikuti perkuliahan, semasa kuliah Syifa juga aktif mengembangkan kemampuan soft skill. Dia pernah menjadi asisten laboratorium di Lab Ergonomi, Perancangan Kerja dan Inovasi Produk, FT UB, dan juga aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan serta himpunan mahasiswa.
“Ada kekhawatiran dan kecemasan di diri saya, apakah bisa berbaur dengan teman-teman yang umurnya lebih tua dibandingkan dengan saya. Tapi, kemudian saya menyadari kalau itu semua hanya overthinking semata, dan akhirnya saya berani untuk mengembangkan kemampuan dan memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri," ujarnya.
Ditanya mengenai keluarganya, Syifa menyebut dukungan keluarga merupakan hal yang penting. Syifa merupakan putri bungsu dari dua bersaudara. Ibu dan kakaknya merupakan seorang dokter, dan ayahnya bekerja di perusahaan minyak dan gas nasional.
“Banyak tantangan yang saya hadapi dalam menyelesaikan kuliah, namun karena dukungan dan doa dari keluarga, saya bisa menuntaskan kuliah dengan penuh semangat," katanya.
Terbukti, dia mampu menyelesaikan tugas akhir dalam satu semester, serta menyandang gelar sebagai Sarjana Teknik di usia 20 tahun dan berpredikat dengan pujian. Syifa merupakan wisudawan termuda Universitas Brawijaya pada periode 7 yang akan dilantik pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Gedung Samanta Krida.
(Dani Jumadil Akhir)