Pelajar Indonesia di Luar Negeri Bisa Jadi Jembatan Pemersatu Kebudayaan dan Ekonomi

Timothy Gishelardo, Jurnalis
Senin 15 Januari 2024 07:58 WIB
Peran Pelajar Indonesia di Dunia. (Foto: Okezone.com/PPI)
Share :

JAKARTA - Peran Pelajar Indonesia yang tengah menempuh ilmu di luar negeri menjadi sangat strategis dan multidimensional di tengah pesatnya arus globalisasi dan kerja sama internasional.

Audiensi pun dilakukan antara Sekretaris Jenderal Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia didampingi Kepala divisi SPIHK PPI Dunia hendru priasukma dan Mahasiswa PhD di Beijing, Adananan Purba dengan pejabat-pejabat KBRI Beijing. Pertemuan ini menegaskan peran penting mahasiswa kita di kancah internasional.

DCM KBRI Beijing, Parulian George Andreas Silalahi, menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas pelajar Indonesia di seluruh bidang. Dirinya juga menyampaikan bukan hanya soal kecemerlangan akademis, tetapi juga tentang bagaimana sebagai pelajar yang terhampar di seluruh penjuru dunia, khususnya di wilayah ASEAN dan Tiongkok, memiliki kesempatan emas untuk mempererat hubungan antara ASEAN dan China.

Di era di mana kebijakan luar negeri tidak lagi hanya didorong oleh interaksi antar pemerintahan, tapi juga oleh interaksi antarindividu, kita para pelajar yang merasakan dinamika hidup di luar negeri, menjadi duta tak resmi yang mampu mewujudkan diplomasi rakyat.

Kami diposisikan tidak sekadar sebagai penimbun ilmu, melainkan sebagai 'agen intelijen' yang dapat mempelajari dan menyerap berbagai aspek budaya, kebiasaan, serta kebutuhan negara tempat kami studi. Kami belajar tentang apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana hal ini dapat diterjemahkan menjadi kerjasama yang saling menguntungkan.

Sebagai pelajar Indonesia, kami memiliki wawasan unik mengenai pengalaman hidup internasional, bagaimana kami bisa mengadaptasi budaya lokal untuk membawa nilai positif kembali ke Indonesia. Lebih dari itu, kami juga mengerti apa yang dibutuhkan oleh negara tempat kami belajar, dan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan market yang lebih luas untuk memasok barang-barang seperti kopi dan berbagai produk lainnya yang telah menembus pasar ekspor.

Inisiatif program kerja 'Duta Ekspor' dan 'Sekolah Ekspor' PPI Dunia yang disampaikan oleh Marcel, sekretaris jenderal PPI Dunia, adalah contoh konkret dari upaya nyata untuk memanfaatkan potensi ini. Program-program tersebut menciptakan platform pembelajaran bagi pelajar di seluruh dunia tentang bagaimana caranya berpartisipasi aktif dalam ekosistem ekspor Indonesia. Ini bukan hanya tentang pengiriman barang, ini tentang membina kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam perekonomian global.

Di sisi budaya, China meskipun membatasi akses informasi, tidak menutup pintu bagi kami untuk memperkenalkan dan menyebarkan budaya Indonesia melalui platform media sosial seperti Douyin dan Bilibili. Walau banyak yang tidak populer di Indonesia, platform-platform ini mendominasi pasar digital China. Ini menjadi peluang unik bagi kami untuk mempromosikan dan memperkuat jejak budaya Indonesia di mata dunia dengan membangun narasi yang menarik serta konten yang inovatif dan autentik.

Dari semua ini dapat ditarik satu benang merah: Kami, pelajar Indonesia di luar negeri, adalah jembatan yang merangkai dua dunia – menghubungkan budaya dan mempererat kerjasama ekonomi. Kami tidak hanya membawa pulang ilmu dan pengalaman, tetapi juga membuka jalan untuk saling pengertian dan kolaborasi ekonomi yang berkesinambungan.

Dalam alur yang dinamis ini, saya dan rekan-rekan pelajar Indonesia di luar negeri, berkomitmen untuk tidak hanya menjadi tautan yang menginformasikan tetapi sebagai jembatan yang mempersatukan. Siap untuk berkontribusi, untuk bertumbuh bersama, dan untuk membangun semesta yang lebih luas bagi Indonesia di panggung dunia.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya