JAKARTA - Pernah dengar hewan armadillo? Sering juga disebut trenggiling. Ternyata armadillo bisa membawa dan menyebarkan penyakit.
Dilansir dari Science Times, Rabu (20/12/2023) hewan ini bernama armadillo, berbeda dengan trenggiling yang kita kenal. Trenggiling sendiri turunan dari ordo Pholidota dan famili Mantidae. Sedangkan armadillo ini masuk dalam ordo cingulata dan famili Chlamyphoridae ataupun Dasypodidae.
BACA JUGA:
Mengapa? Penyakit apa yang dibawanya?
Para ahli berspekulasi bahwa hewan ini bisa membawa penyakit kusta. Walaupun demikian, beberapa kelompok peneliti lain mengklaim bahwa hewan tersebut tidak membawa penyakit karena bukti yang ada hanya sedikit. Penelitian ini merupakan atas inisiasi kasus kusta yang semakin banyak di Florida.
Dr. Jessica Fairley yang berasal dari Emory University School of Medicine, percaya bahwa kontak antara manusia dan hewan armadillo ini menjadi faktor penyebabnya. “Peningkatan kasus di Florida ini memberitahu kita bahwa ini tidak seperti wabah,” kata Jessica, Direktur Program Penyakit Hansen di Rumah Sakit Universitas Emory Midtown.
“Kita perlu memperhatikan kesehatan lingkungan kita dan cara kita berinteraksi dengan lingkungan,” katanya.
BACA JUGA:
Tetapi teori tersebut tidak sesuai dengan Brett DeGregorio, seorang biologist hewan liar di Michigan state University dalam USGS Michigan Coperative Research Unit. Ia berpendapat bahwa Armadillos tidak memiliki peran sebesar itu. Tetapi menurutnya armadillos menjadi “kambing hitam” akan wabah kusta yang ada.
Mengapa Armadillo berhubungan dengan kusta?
Penyebab utama penyakit kusta atau penyakit Hansen adalah Mycobacterium leprae. Selain manusia, infeksi secara alami pada hewan terjadi kepada armadillo dan monyet mangabey juga telah didokumentasikan. Kusta adalah masalah kesehatan di seluruh dunia; etiologi pastinya masih belum diketahui. Karena kusta tidak dapat tumbuh di media buatan, armadillo kini menjadi model utama yang digunakan dalam eksperimen untuk mensimulasikan penyakit manusia, termasuk keterlibatan sistem saraf tepi.
BACA JUGA:
Menurut sebuah penelitian, beberapa spesies dan armadillo rentan terhadap infeksi M. leprae dan terinfeksi secara alami. Di Amerika Utara, di mana armadillo dianggap sebagai reservoir basil Hansen, strain M. leprae telah ditemukan pada hampir dua pertiga kasus kusta pada manusia asli di AS bagian Selatan.
Kasus infeksi kusta pertama yang diketahui pada armadillo yang hidup di alam liar di Amerika Serikat terjadi pada tahun 1975, dan diketahui bahwa di brazil menyusul pada tahun 2002. Selama lima tahun terakhir, terdapat lonjakan infeksi spontan pada armadillo. Masih banyak yang perlu dipelajari tentang penyakit ini di Brasil. Penelitian tentang kusta secara alami pada armadillo telah beralih ke E. sexcinctus dan penyelidikan terhadap zoonosis di Brazil harus dikonsentrasikan pada spesies ini.
(Marieska Harya Virdhani)