JAKARTA – Zaman leluhur masa prasejarah dulu ternyata sudah begitu indah dalam menciptakan perhiasan yang memesona. Semuanya dipamerkan dalam ruang gemerlap Galeri Nasional, perhiasan prasejarah menjadi pusat perhatian dalam sebuah pameran repatriasi yang menakjubkan.
Pengunjung diajak untuk menelusuri jejak perhiasan prasejarah yang telah kembali ke tanah asalnya. Ketika pengunjung memasuki ruang pameran, mereka diundang untuk merenung tentang warisan nenek moyang yang terkandung dalam setiap detail perhiasan.
BACA JUGA:
Benda bersejarah tidak selalu berupa keris atau arca yang terkesan dingin. Ada juga perhiasan yang penuh dengan berlian, rubi, dan kilau emas.
Pantauan Okezone, Rabu (6/12/2023), perhiasan tersebut berasal dari wilayah Kerajaan Lombok dan mencakup senjata, gelang, cincin, bros, kancing baju, tusuk konde, dan barang mewah yang dilapisi emas atau batu permata. Ada pula jimat yang dipakai sebagai perhiasan.
BACA JUGA:
Selama penjajahan, Belanda menjarah 230 kilogram emas, 7.000 kilogram perak, dan banyak perhiasan dan batu mulia dari Lombok. Penjarahan ini dimulai dengan ekspedisi Lombok yang dilakukan oleh pasukan tentara kerajaan Hindia Belanda, juga dikenal sebagai KNIL, pada tahun 1894.
Hasil rampasan perang Lombok 1894 termasuk dalam koleksi tersebut. Banyak perhiasan dari Istana Cakranegara, tinggalan bangsawan dan prajurit yang gugur dalam perang, diboyong oleh tentara KNIL pada saat itu.
Dalam kategori barang jarahan Lombok, ada sekitar 300 koleksi tambahan. Perhiasan yang beragam, hingga item mewah seperti wadah tembakau dan mangkuk, menunjukkan kemajuan dalam seni dan teknologi nusantara di masa lalu.
(Marieska Harya Virdhani)