JAKARTA – China tengah dilanda wabah pneumonia, khususnya pada anak-anak. Hal itu menimbulkan kekhawatiran secara global berkaca dari kasus pandemi Covid-19. Ada apa sebenarnya di China?
Jurnal Penelitian Nature, Selasa (28/11/2023), menyebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi yang sebatas reaksi perubahan iklim ke musim dingin merupakan salah satu penyebab pandemi ini. Diperkirakan bahwa musim dingin nantinya akan ada lonjakan besar penyebaran penyakit ini.
Atas lonjakan ini juga, WHO juga meminta informasi termasuk hasil laboratorium dan tren data dalam penyebaran pandemi ini. Ini digunakan untuk memonitori perkembangan pandemi ini dan dibantu oleh media dan program Monitoring Emerging Diseases.
Benjamin Cowling, seorang ahli epidemiologi dari universitas Hong Kong tidak terkejut akan pandemi ini. Menurutnya, ini merupakan hal wajar dalam perubahan iklim musim dingin ini.
“Ini juga terjadi lebih awal pada tahun ini, mungkin karena kenaikan populasi yang rentan karena infeksi pernapasan akibat Covid-19 selama 3 tahun lalu” ujarnya.
BACA JUGA:
Pola yang familiar
Peningkatan penyakit pernapasan yang umum ini yang terjadi pada musim dingin pertama kali setelah pelonggaran pandemi – seperti penggunaan masker dan pembatasan perjalanan – ini sudah menjadi pola yang familiar. Salah satu studi kasus yang terjadi pada bulan November 2022 lalu di Amerika serikat. Bahwa terjadi lonjakan pasien yang dirawat di rumah sakit karena flu. Namun kasus ini lebih tinggi daripada kasus tahun 2010.
Lockdown daerah dan segala implementasi yang digunakan untuk menghentikan COVID-19 ini juga mengurangi patogen musiman bersirkulasi. Di mana masyarakat memiliki sedikit kesempatan bagi masyarakat untuk membangun kekebalan terhadap mikroorganisme ini. Sebutan fenomena ini dikenal dengan “immunity debt/hutang kekebalan.’