Bukan Unta, Ternyata Ini Hewan Pertama yang Ada di Arab Saudi

Wahyu Sibarani, Jurnalis
Rabu 25 Oktober 2023 11:37 WIB
Ini hewan pertama di Arab Saudi (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Arab Saudi identik dengan unta. Benarkah itu hewan asli di Arab Saudi?

Lewat National Museum di Riyadh pengunjung justru bisa mempelajari perjalanan serta peristiwa-peristiwa historis yang terjadi di wilayah yang dipimpin oleh Raja Salman itu. Mulai dari masa pra sejarah, jahiliyah, kepemimpinan Nabi Muhammad SAW hingga era masa kini. Salah satunya mengenai hewan pertama di sana.

"National Museum di Riyadh memiliki banyak koleksi yang berkaitan dengan perjalanan negara ini dalam sisi ilmiah," jelas Ali, salah satu pemandu yang ada National Museum Riyadh, Arab Saudi akhir pekan lalu.

Salah satu koleksi yang mengagetkan adalah fosil gajah purba atau lebih dikenal dengan nama Mastodon. Kehadiran fosil tersebut justru menjadi bukti bahwa wilayah Arab Saudi di zaman prasejarah bukanlah area yang didominasi oleh gurun pasir.

"Tidak ada gajah yang mampu bertahan hidup di wilayah gurun. Jadi bukan unta yang pertama kali ada di wilayah ini," kata Ali.

Keberadaan gajah purba itu justru jadi sumber utama minyak yang banyak ditemukan di wilayah Arab Saudi. Menurutnya minyak tersebut tidak akan terbentuk tanpa fosil hewan seperti gajah yang telah terkubur miliaran tahun lalu.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Arab Saudi tidak melulu padang pasir bisa dikuatkan dengan peristiwa perang gajah yang diinisiasi oleh raja dari Yamah, Abrahan. Waktu itu Abrahah menyerbu Mekkah dengan menggunakan pasukan gajah.

"Gajah akan membutuhkan air yang cukup banyak ketika berada di kondisi yang sangat panas," terang Ali.

Jadi dari situ bisa dibayangkan bahwa Arab Saudi di masa prasejarah tidaklah sama seperti yang kita lihat sekarang. Banyak hal yang kita lihat dan dengar tentang Arab Saudi justru terbantahkan dengan berbagai koleksi atau bukti yang dimiliki National Museum.

Termasuk mitos bahwa orang-orang Arab Saudi di masa prasejarah memiliki ukuran raksasa. Nyatanya tidak demikian karena dari fosil jari tengah yang ditemukan National Museum ukurannya justru masih sangat normal.

"Jadi tidak ada manusia raksasa di jaman dulu," ujar Ali.

Mencermati sudut demi sudut National Museum di Riyadh memang cukup menambah banyak pengetahuan. Terutama mengenai gambaran pra sejarah yang terjadi di Arab Saudi.

 BACA JUGA:

Termasuk gambaran dimana kebudayaan Arab Saudi kuno justru banyak terpengaruh oleh perkembangan dari peradaban lain. Siapa sangka Arab Saudi zaman pra sejarah justru pernah membuat sebuah bangunan istana yang mirip dengan di Petra, Yordania.

Bagaimana dengan masa-masa jahiliyah? National Museum juga tidak lupa memberikan gambaran mengenai kondisi tersebut.

Hanya saja mereka menggambarkannya dengan membuat sebuah lorong yang gelap. Ya, benar-benar gelap seolah menggambarkan masa jahiliyah yang kerap dibilang sebagai masa-masa kebodohan. Saking bodohnya masa tersebut seperti masa-masa gelap buat semua orang Arab Saudi.

Tentunya setelah masa jahiliyah hadir masa Keislaman yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Masa dimana wilayah Arab Saudi mengalami era keemasan.

 BACA JUGA:

Tentunya National Museum menangkap masa-masa tersebut dengan nuansa yang terang. Berbagai koleksi dihadirkan untuk mewakili masa keemasan ini seperti Al-Quran berusia 500 tahun, mural keramik, dan masih banyak lagi dari tahun-tahun awal Islam.

"Koleksi yang ada di sini merupakan milik kami dan sebagian ada yang merupakan pinjaman dari museum-museum lain yang ada di dunia," jelas Ali.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya