Akademisi UI Ungkap Dampak Limbah pada Pemanasan Global, Ini Penjelasannya

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Kamis 19 Oktober 2023 19:02 WIB
Limbah sampah dapat memicu pemanasan global (Foto: UI)
Share :

JAKARTA - Bukan hanya asap kendaraan atau gas buang emisi kendaraan, tetapi tumpukan limbah sampah juga berkontribusi pada pemanasan global. Untuk mewujudkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan, sangat dibutuhkan komitmen masyarakat dan pemerintah melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan pengelolaan sampah, serta diseminasi teknologi pengelolaan dan pengolahan sampah yang dapat digunakan di Indonesia. Nur Fadilah Dewi, Mahasiswa S3 Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia (UI), mengatakan, limbah masih menjadi isu serius yang dihadapi oleh negara-negara berkembang.

"Limbah adalah hasil sampingan dari kegiatan domestik, aktivitas industri termasuk fasilitas pelayanan kesehatan. Di Indonesia sistem pembuangan limbah yang belum efisien dan masih belum memadai," ujar Dosen Prodi Administrasi Rumah Sakit Program Pendidikan Vokasi UI, Kamis (19/10/2023).

Hal itu terlihat jelas dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA) di berbagai wilayah dimana limbah yang tidak dikelola dengan baik mengakibatkan timbulan limbah yang dapat menjadi sarang bakteri penyebab penyakit. Menurutnya, ketidakefektifan pengelolaan limbah berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Situasi seperti ini juga bisa dimanfaatkan oleh individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab, yang dapat menggunakan limbah medis untuk keuntungan pribadi mereka.

 BACA JUGA:

Apa Hubungannya dengan Pemanasan Global?

Menurutnya, timbulan limbah atau sampah yang tidak mendapat penanganan yang memadai di TPS dan TPA akan menghasilkan gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) berlebih di udara yang menimbulkan efek gas rumah kaca (GRK). Dampaknya sangat terasa dan berkontribusi pada terjadinya perubahan iklim, sehingga pengelolaan limbah dapat menjadi cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.

"Sampah yang bisa diolah kembali dan didaur ulang memiliki potensi untuk menjadi peluang ekonomi tambahan sumber pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan alternatif untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat," katanya.

Laporan dari WHO mengindikasikan bahwa isu yang paling sering terkait dengan limbah adalah kurangnya kesadaran akan risiko kesehatan yang diakibatkannya, pelatihan yang kurang memadai dalam pengelolaan limbah yang tepat, keterbatasan dalam sistem administrasi dan penghapusan limbah, serta kendala sumber daya manusia dan ekonomi. Pada tahun 2015, seluruh anggota PBB sepakat untuk mengadopsi agenda pembangunan berkelanjutan sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ekonomi dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan.

 BACA JUGA:

"Hal ini menegaskan bahwa betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlangsungan kehidupan manusia. Perkembangan ekonomi di masa depan sangat tergantung pada model bisnis yang menjunjung tinggi prinsip pembangunan berkelanjutan," katanya.

Lebih lanjut Nur Fadilah menyebutkan masyarakat Indonesia sebagian besar masih tidak peduli pada pengelolaan limbah rumah tangganya. Tenaga pengelola dari instansi penyelenggara kebersihan kota pun tidak konsisten dalam menangani pengelolaan limbah domestik perkotaan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya