Struktur leher burung hantu juga dijelaskan dalam Forest Preserve District of Will County yakni, burung hantu memiliki struktur leher vertebrae lebih banyak dari manusia. Sehingga mereka memiliki rentang gerak lebih luas.
Fleksibilitas ini dihasilkan dari adanya soket pivot tunggal yang menghubungkan kepada dengan tubuh mereka. Kemampuan burung hantu untuk memutar kepada sejauh ini juga terlindungi oleh pembuluh darah dan otak.
Dalam penelitian oleh John Hopkins University School of Medicine, para peneliti menemukan bahwa burung hantu memiliki jaringan pembuluh darah kompleks yang beradaptasi dengan gerakan kepala mereka.
Ketika burung hantu memutar kepalanya, pembuluh darah di bagian dasar kepala mereka tetap melebar. Dengan begitu aliran darah terus mengalir dan terkumpul dalam reservoir kecil. Reservoir ini membantu meminimalkan pembatasan aliran darah dan menjaga fungsi mata dan otak selama kepala burung hantu berputar.
Berbeda dengan kepala manusia yang ketika memutar kepala sejauh burung hantu, maka pembuluh darah akan menyempit. Sehingga mengakibatkan pembekuan darah dan patah tulang leher.
Melansir National Geographic, burung hantu memiliki mata bentuk tabung yang memungkinkan mereka memiliki penglihatan binokular. Namun, mata burung hantu terletak pada soket yang tidak dapat berputar. Sehingga mereka haru memutar seluruh kepala mereka untuk melihat sekeliling.
Anggapan umum menyatakan bahwa burung hantu dapat memutar kepada mereka 360 derajat. Sebenarnya mereka hanya mampu memutar kepala hingga 270 derajat dalam dua arah.
(RIN)
(Rani Hardjanti)