Gelar Goes to Campus di Universitas Melbourne, KBRI Canberra Promosi Pendidikan Tinggi Indonesia

Richard Ariyanto, Jurnalis
Selasa 03 Oktober 2023 11:08 WIB
KBRI Canberra Promosi Pendidikan Indonesia (Foto: Dokumen KBRI)
Share :

JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra kembali menggelar Ambassador Goes to Campus pada Kamis 28 September 2023.

Kegiatan ini sebelumnya telah dilakukan di berbagai kampus di Australia dengan tujuan untuk mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia.

Lebih jauh, kegiatan ini juga bertujuan mengajak universitas di Australia untuk meningkatkan dan memperkuat kerjasama pendidikan dan penelitian dengan universitas di Indonesia.

Ambassador Goes to Campus kali ini dilakukan di University of Melbourne (UniMelb). Sebagaimana diketahui, saat ini University of Melbourne menjadi universitas terbaik di Australia.

Berdasarkan QS World University Ranking 2024, University of Melbourne berada di urutan ke 14 dunia dan ranking 1 di Australia melampaui beberapa universitas top lain di Australia seperti Australian National University, Monash University dan University of Sydney.

Dalam kunjungan ke UniMelb ini, Duta Besar (Dubes) RI untuk Australia, Siswo Pramono didampingi oleh Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib.

Di UniMelb, Duta Besar diterima langsung oleh Vice-chancellor/President UniMelb, Prof. Duncan Maskell, Deputy Vice-Chancellor (Global, Culture and Engagement), Professor Michael Wesley, para pimpinan UniMelb lainnya dan para dekan di lingkungan UniMelb.

Kegiatan Ambassador Goes to Campus di UniMelb mendapat sambutan hangat dari civitas UniMelb, mengingat hal ini merupakan kunjungan resmi KBRI yang pertama setelah terjadinya pandemi Covid-19.

Acara dimulai dengan makan siang bersama dengan pimpinan UniMelb dan diskusi santai, lalu dilanjutkan dengan diskusi formal mengenai hubungan Australia-Indonesia, dan diakhiri dengan kunjungan ke beberapa fasilitas kampus yang dimiliki oleh UniMelb.

Kerjasama UniMelb dengan Indonesia sendiri dalam catatan Atdikbud Najib selama ini telah berjalan, baik pada tingkat antar universitas, antar program studi maupun antar pemerintah Indonesia dengan UniMelb. Sebagai contoh, saat ini pemerintah Indonesia telah mengirimkan mahasiswa program sarjana ke UniMelb untuk mengikuti program mobilitas internasional.

“Dengan skema Indonesias International Student Mobility Awards (IISMA), sejak tahun 2022 lalu pemerintah Indonesia sudah mengirim mahasiswa ke UniMelb. Pada tahun 2023 ini ada 15 orang mahasiswa dengan beasiswa IISMA mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester di UniMelb. Penerima beasiswa LPDP juga banyak kuliah di UniMelb, baik untuk program master maupun doktor," jelas Najib dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dalam sambutannya, Presiden UniMelb Duncan Meskell menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Dubes RI ke UniMelb. Menurut Duncan, UniMelb memiliki banyak mahasiswa internasional, dan mahasiswa Indonesia di UniMelb termasuk yang cukup banyak.

UniMelb ingin meningkatkan kerjasama yang lebih luas lagi dengan universitas di Indonesia, mengingat Indonesia memiliki potensi yang besar. Dikatakan oleh Duncan bahwa UniMelb juga ingin berkontribusi pada penguatan sumber daya manusia di Indonesia.

“Kami tidak ingin memandang Indonesia hanya sebagai pasar untuk rekrutmen mahasiswa, tapi kerjasama yang sejajar dengan universitas-universitas di Indonesia untuk memajukan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi tujuan kami," ujar Duncan.

Vice-Chancellor UniMelb ini juga mengatakan jika saat ini sudah ada beberapa kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian dengan universitas di Indonesia, seperti dengan Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Institut Pertanian Bogor.

Dalam paparannya mengenai hubungan Australia-Indonesia, Dubes RI Siswo Pramono menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Australia.

Menurut Dubes Siswo, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup besar jumlahnya, sementara Australia memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dari Indonesia, tapi masyarkatnya sudah aging.

Jika kedua negara bisa bersinergi maka akan tercipta kekuatan ekonomi baru yang bisa mengimbangi kekuatan ekonomi Amerika dan China. Dalam konteks ini, kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian menjadi sangat strategis.

“Salah satu hal penting dalam kesepakatan IA-CEPA antara Australia dan Indonesia adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dimana didalamnya menyangkut kerjasama di bidang pendidikan, baik untuk vokasi maupun pendidikan tinggi. Australia membutuhkan banyak tenaga kerja terampil, dan dengan kerjasama pendidikan antara kedua negara maka Indonesia akan siap memenuhi hal tersebut," kata Siswo.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya