“Dalam metafora ini, kupu-kupu sendiri bukannya tidak yakin dengan keadaan sayapnya, namun kita sebagai manusialah yang tidak yakin akan sayapnya. Para filsuf menyebut hal ini sebagai ketidakpastian “epistemologis” – ketidakpastian yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan,” ujarnya.
BACA JUGA:
Namun menurut pandangan ortodoks tentang mekanika kuantum, teori fisika kita yang paling berhasil diuji, ketidakpastian tidak selalu bersifat epistemologis. Mekanika kuantum biasanya digambarkan sebagai teori atom dan partikel sub-atom, namun sebenarnya mekanika kuantum diyakini sebagai teori yang mendasari segala sesuatu di dunia, termasuk cuaca dan galaksi – semuanya adalah kenyataan.
(Dani Jumadil Akhir)