Peneliti Ungkap Ancaman Risiko Stroke sebagai Dampak Polusi Udara

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Senin 02 Oktober 2023 07:25 WIB
Polusi udara ternyata dapat menyebabkan risiko stroke (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Risiko jangka pendek pada kesehatan akibat polusi udara, bisa cukup fatal hanya dalam kurun waktu singkat. Data terbaru dari penelitian menyebutkan ada risiko stroke usai 5 hari terpapar polusi. 

Meskipun mereka yang tinggal di pedesaan mungkin berpikir bahwa mereka aman dari bahaya polusi udara bagi kesehatan, sebuah penelitian baru menemukan bahwa paparan polusi udara dalam jangka pendek, setidaknya hanya butuh lima hari dan dapat meningkatkan risiko stroke. Di antara banyak ancaman terhadap kesehatan jantung, polusi udara terus menjadi ancaman terbesar, menyumbang sekitar 17% dari kasus stroke global. 

Dilansir dari Science Times, Senin (2/10/2023), meskipun penelitian sebelumnya telah melihat hubungan antara risiko stroke dan paparan polusi udara dalam jangka panjang, penelitian mengenai hubungan ini dan dampaknya dalam jangka pendek belum dilakukan secara menyeluruh.

Kini, sebuah penelitian baru-baru ini berfokus pada bagaimana paparan polusi udara jangka pendek dapat berdampak pada kesehatan manusia.

 BACA JUGA:

Ahmad Toubasi, penulis penelitian tersebut, menjelaskan bahwa mereka mengamati 18.035.408 kasus stroke iskemik dari 110 studi observasional global. Hal ini memungkinkan mereka untuk menemukan bahwa polusi udara berkaitan dengan risiko stroke iskemik dan kematian yang lebih tinggi.

Para peneliti meneliti risiko yang terkait dengan berbagai polutan, termasuk nitrogen dioksida, karbon monoksida, dan ozon. Mereka juga mengamati berbagai ukuran partikel yang dapat dilihat pada polusi udara.

Secara umum, temuan mengungkapkan bahwa paparan polusi udara selama lima hari saja dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena stroke secara signifikan. Namun, mekanismenya dapat berbeda-beda tergantung lokasi karena dampak polutan yang berbeda-beda.

 

Pembuluh Darah Rusak

Meski demikian, dampak tersebut antara lain kerusakan lapisan pembuluh darah, peningkatan risiko pembekuan darah, dan peningkatan tekanan darah. Semua ini dapat mempengaruhi aliran darah menuju otak dan, dengan demikian, meningkatkan risiko stroke. Apakah peningkatan risiko stroke ini bersifat sementara atau permanen masih belum jelas. Penelitian lebih lanjut juga harus dilakukan untuk melihat apakah dampak ini dapat dibalik.

BACA JUGA:

Tryout CPNS 2023 Gratis Hanya di Okezone, Kumpulan Soal-Soal Lengkap 

Meskipun demikian, penelitian ini menekankan perlunya memerangi polusi udara dan menerapkan inisiatif global di seluruh dunia. Memiliki hal-hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah kasus stroke dan konsekuensinya.

Pada tahun 2019, polusi udara ambien atau luar ruangan di daerah pedesaan dan perkotaan diperkirakan menyebabkan 4,2 juta kematian dini secara global. Hal ini disebabkan paparan partikel halus, yang dapat menyebabkan kondisi pernapasan dan kardiovaskular serta kanker.

Polusi udara juga dianggap sebagai faktor risiko terbesar kedua penyakit tidak menular. Oleh karena itu, mengatasi masalah ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya