Aplikasi pelitaku pintar ini termotivasi hasil survei pada penduduk desa yang tidak memiliki informasi cukup mengenai stunting atau gangguan pertumbuhan anak akibat kurangnya asupan gizi. Seorang mahasiswi pencipta aplikasi mengaku memanfaatkan kemampuannya membuat aplikasi atau coding yang dipelajari saat sekolah SMA.
BACA JUGA:
Aplikasi Pelitaku Pintar juga melengkapi pos pelitaku yang menjadi tempat kader belajar dan menyosialisasikan gizi. sementara itu, Walida Istiqomah, remaja setempat menilai aplikasi Pelitaku Pintar sangat membantu warga desa khususnya memberikan edukasi menangani kesehatan agar nantinya saat menikah dan memiliki anak bisa terhindar dari stunting.
(Marieska Harya Virdhani)