JAKARTA - Pemerintah melibatkan tim ahli luar negeri dan dalam negeri untuk memulihkan warisan bersejarah pasca kebakaran Museum Nasional Indonesia. Targetnya, pemulihan akan memakan waktu dua minggu.
Foto-foto yang dibagikan memperlihatkan bagaimana proses dan kesibukan para tim ahli untuk menyelamatkan artefak dan warisan bersejarah yang terdampak. Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang menaungi unit MNI, Ahmad Mahendra, mengungkapkan estimasinya. Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI membutuhkan waktu dua pekan kedepan untuk menyelesaikan proses evakuasi dan identifikasi tahap awal.
“Ini prioritas kita. Namun, perlu saya tekankan bahwa Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI di sini berkomitmen pada prioritas penyelamatan dan evakuasi dengan sebaik-baiknya dan tidak mengorbankan kondisi koleksi yang sebagian telah rusak. Sehingga, proses ini tidak terpaut pada orientasi target waktu,” katanya dalam keterangan resmi kepada Okezone, Jumat (22/9/2023).
Tahapan-tahapan ini sangat teknis dan kompleks serta membutuhkan strategi yang memastikan keamanan koleksi maupun tim yang menjalankan. Seluruh proses ini akan dijadikan laporan untuk menyusun rencana restorasi dan pengamanan ke depannya.
"Kami tetap berjuang dari pagi sampai malam setiap harinya, meskipun masih ada area yang belum aman dari risiko bangunan yang runtuh. Prioritas kami adalah memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan progresif setiap hari. Dalam penanganan ini, kami mengandalkan kelompok tim khusus yang terampil dalam teknik pengangkutan menggunakan alat berat secara hati-hati,” tutur Mahendra.
Ada 4 Tahapan
Adapun dalam proses penanganan koleksi benda bersejarah yang terdampak, terdapat empat tahapan yang dilewati. Pertama adalah proses evakuasi, dilanjutkan ke proses identifikasi.
Setelah pendataan dilaksanakan pada proses kedua, yakni identifikasi tahap awal, koleksi benda bersejarah akan memasuki tahapan selanjutnya tahap ketiga, yakni proses klasifikasi.
Proses klasifikasi merupakan tahap untuk menentukan tingkat kerusakan pada koleksi benda bersejarah yang terdampak sehingga tahap keempat yaitu penanganan untuk pemulihan dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.
(Marieska Harya Virdhani)