Kurangi Dampak Limbah Nuklir, BRIN Temukan Konsep Desain Neutronik Teras Reaktor

Kharisma Rizkika Rahmawati, Jurnalis
Minggu 17 September 2023 13:06 WIB
Penelitian BRIN soal Limbah Nuklir (Foto: BRIN)
Share :

JAKARTA - Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ferhat Aziz menyatakan konsep desain neutronik teras reaktor untuk mengurangi limbah nuklir. Desain reaktor ini diyakini mampu membakar dan mentransmutasi limbah nuklir berupa aktinida minor dan produk fisi berumur panjang.

"Jika semua aktinida dapat diminimalkan dari limbah nuklir, toksisitas radioaktifnya akan dapat dikurangi, bahkan menjadi lebih rendah dari toksisitas uranium alam dalam beberapa ratus tahun saja," ungkap Ferhat saat Orasi Ilmiah Professor Riset BRIN berjudul "Pemanfaatan Pemodelan dan Simulasi Berbasis Komputasi Dalam Pengembangan Reaktor Nuklir" dikutip, Minggu (17/9/2023).

Dikatakan Ferhat, dengan memanfaatkan pemodelan dan simulasi berbasis komputasi, pihaknya berhasil mendapatkan desain neutronik teras reaktor pembakar limbah nuklir berbasis PLTN PWR konvensional yang tidak hanya dapat membangkitkan energi listrik, tetapi juga mampu mentransmutasi dan/atau membakar limbah nuklir yang berasal dari 12 unit PLTN konvensional.

Sebagaimana diketahui, bahan bakar nuklir sangat padat energi sehingga sangat sedikit yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik dalam jumlah besar—terutama jika dibandingkan sumber energi lain. Akibatnya, limbah yang dihasilkan relatif kecil. Meskipun demikian, limbah nuklir berupa bahan bakar bekas akan menjadi masalah apabila dibiarkan begitu saja.

Menurut Ferhat, di beberapa negara seperti Prancis, Inggris, Jepang, bahan bakar bekas PLTN diproses ulang dengan mengekstraksi uranium dan plutonium untuk digunakan lebih lanjut. Sedangkan di negara lain seperti Amerika Serikat bahan bakar bekas langsung disimpan sebagai limbah nuklir. Sampai saat ini, satu-satunya solusi yang dipertimbangkan secara serius untuk pembuangan limbah berumur panjang adalah penyimpanan di tempat penyimpanan yang stabil secara geologis di bawah tanah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya