7 Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen, Ciri dan Contohnya

Salsabila Fitrandasyifa, Jurnalis
Sabtu 16 September 2023 05:25 WIB
Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, ciri dan contohnya (Foto: Freepik)
Share :

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar teks cerpen itu sendiri, yang dapat memengaruhi pemahaman dan penilaian pembaca terhadap cerita. Unsur ekstrinsik meliputi :

1. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis mencakup sejarah, pengalaman, nilai-nilai, dan konteks pribadi penulis yang dapat memengaruhi cara cerita ditulis dan maknanya.

Pengaruh : Penulis sering kali menggunakan pengalaman pribadi, pandangan dunia, atau peristiwa dalam kehidupan mereka sebagai inspirasi untuk cerita. Misalnya, pengalaman pribadi penulis dalam menghadapi kesulitan keuangan dapat tercermin dalam cerita tentang karakter yang mengalami kesulitan serupa.

Contoh : Ernest Hemingway, seorang penulis terkenal, sering menggunakan pengalaman perangnya sebagai latar belakang untuk karya-karyanya, seperti “A Farewell to Arms”.

 

2. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat mencakup faktor-faktor seperti budaya, nilai-nilai sosial, sejarah, politik, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat pada saat cerpen ditulis. Latar belakang ini memengaruhi cara cerita mencerminkan aspek-aspek sosial dan budaya.

Pengaruh : Cerpen sering kali merefleksikan atau mengomentari kondisi sosial dan budaya pada masa penulisannya. Penulis dapat menggunakan cerita untuk menggambarkan atau mengkritik masalah sosial tertentu.

Contoh : George Orwell dalam cerpen “ Animal Farm” menggunakan cerita tentang hewan-hewan di sebuah peternakan untuk mengkritik sistem politik dan sosial pada zamannya.

3. Konteks Sejarah dan Budaya

Ini mencakup pemahaman tentang kondisi sejarah dan budaya di mana cerpen tersebut ditulis. Ini membantu pembaca memahami referensi, nilai-nilai, dan ideologi yang mungkin ada dalam cerita.

Pengaruh : Penulis sering memasukkan elemen-elemen budaya dan sejarah dalam cerita mereka yang relevan dengan waktu dan tempat di mana cerita itu dibuat.

Contoh : Dalam cerpen “The Great Gatsby” karya F. Scott Fitzgerald, latar belakang budaya tahun 1920-an di Amerika Serikat memainkan peran penting dalam cerita.

 BACA JUGA:

4. Analisis Kritik

Pendekatan kritis yang digunakan untuk menggali makna, simbolisme, dan struktur cerpen. Ini melibatkan pemahaman yang lebih dalam tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen.

Pengaruh : Analisis kritik dapat membantu pembaca melihat makna yang lebih dalam pada cerpen, mengidentifikasi tema yang tersembunyi, atau mengeksplorasi pesan yang mungkin tidak terlihat secara langsung.

Contoh : Pendekatan feminis dapat digunakan untuk menganalisis cerpen-cerpen dengan fokus pada peran gender dan ketidaksetaraan.

 

5. Tanggapan Pembaca

Respons dan reaksi individu atau kelompok terhadap cerpen. Tanggapan ini dapat bervariasi dan memengaruhi cara cerita itu diinterpretasikan.

Pengaruh : Berbagai tanggapan pembaca dapat membantu melihat bagaimana cerpen tersebut diterima oleh berbagai audiens dan dapat memperkaya pemahaman tentang cerita itu.

Contoh : Reaksi pembaca terhadap cerpen “The Catcher in The Rye” karya J.D.Salinger telah beragam, dengan beberapa pembaca melihatnya sebagai kritik sosial dan yang lainnya sebagai cerita tentang masa remaja yang sulit.

 

6. Konteks Penulisan

 

Mencakup informasi tentang motivasi penulis, niat, atau latar belakang penulisan cerpen.

Pengaruh : Mengetahui latar belakang penulisan cerpen dapat membantu dalam memahami niat penulis, pesan yang ingin disampaikan, atau peristiwa yang mungkin memengaruhi penulisan cerita.

Contoh : Memahami bahwa penulis Franz Kafka hidup di Praha dan mengalami perubahan politik yang signifikan dapat membantu dalam interpretasi karya-karyanya seperti “The Metamorphosis”.

7. Nilai yang Terkandung

Ini mencakup nilai-nilai moral atau pesan yang terkandung dalam cerpen. Nilai-nilai ini sering kali merupakan pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis.

Pengaruh : Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen dapat membentuk pandangan pembaca tentang moralitas dan etika dalam kehidupan.

Contoh : Dalam cerpen “The Gift of The Magi” karya O. Henry, nilai-nilai pengorbanan dan cinta tulus sangat terkandung dalam cerita.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya