Dengan menggunakan instrumen NIRSpec dan NIRIS inframerah dekat JWST, mereka mengamati K2-18b saat mengorbit di antara kita dan bintang induknya, sebanyak dua kali. Kemudian, mereka mempelajari perbedaan cahaya bintang, akibat perjalanan dan perubahan komposisi atmosfer planet ekstrasurya.
BACA JUGA:
Langkah selanjutnya adalah mengubah MIRI inframerah-tengah JWST ke planet ekstrasurya, menyelidiki kemungkinan dimetil sulfida secara lebih rinci, dan mencari kemungkinan tanda biologis lain di atmosfer planet ekstrasurya. Dalam konteks yang lebih luas, hasilnya menunjukkan bahwa JWST mampu mendeteksi tanda-tanda biologis di atmosfer planet ekstrasurya, sebuah langkah awal yang penting untuk menemukan kehidupan di planet lain.
“Tujuan utama kami adalah mengidentifikasi kehidupan di planet ekstrasurya yang layak huni, yang akan mengubah pemahaman kita tentang keberadaan kita di alam semesta,” kata Madhusudhan.
(Marieska Harya Virdhani)