Saat komet mendekati Matahari dari luar angkasa, panasnya menyebabkan inti esnya berubah menjadi debu dan gas, sehingga membentuk ekor yang panjang. Cahaya Matahari terpantul dari ekor komet ini sehingga memungkinkan kita melihat komet dari Bumi.
BACA JUGA:
Nishimura yang memiliki nama ilmiah C/2023 P1 akan melintas paling dekat dengan Matahari pada 17 September. Jaraknya akan 33 juta kilometer (20 juta mil) dari Matahari, kurang dari seperempat jarak antara Bumi dan Matahari. Komet tersebut kemudian akan melewati Bumi tanpa membahayakan pada jarak 125 juta kilometer. Bagi para pengamat bintang, komet ini paling mudah diamati pada hari Sabtu dan Minggu ini, khususnya di Belahan Bumi Utara.
(Marieska Harya Virdhani)