JAKARTA - Mahasiswa jenjang S1 tidak diwajibkan membuat skripsi sebagai syarat kelulusan setelah adanya Permendikbud Nomor 53 Tahun 2023. Kebijakan itu dinilai mempermudah perguruan tinggi dan dosen pembimbing dalam membimbing mahasiswa mengerjakan tugas akhir.
Kepala Divisi Pemberitaan UNJ, Syaifudin menjelaskan skripsi hanya sebagai pilihan saat ini, juga berdampak positif kepada tenaga pendidik di universitas. Dia menjelaskan, dosen saat ini dapat diberikan pilihan yang variatif dalam membimbing kelulusan mahasiswanya.
BACA JUGA:
"Kalau dari sisi positifnya dengan adanya pilihan bentuk-bentuk tugas akhir studi mahasiswa tentu ini akan lebih mempermudah bagi dosen dalam membimbing mahasiswa. Tetapi juga bukan berarti dosen lepas tanggung jawab untuk membimbing keseriusan terhadap moral akademik ya," tutur Syaifudin dikutip Sabtu (2/9/2023).
Namun tentunya, kata dia, hal yang perlu diperhatikan oleh dosen dan program studi adalah tetap membuat atau melatih daya juang bagi mahasiswa supaya punya kesiapan mentalitas di dalam menghadapi dunia kerja. Dengan begitu tidak muncul masalah baru banyaknya generasi-generasi muda yang bermasalah kesehatan mentalnya.
Meski pihaknya menyambut positif atas kebijakan Kemendikbudristek, mereka khawatir akan adanya dampak negatif dari kebijakan tersebut. Pasalnya, Syaifudin mengatakan mahasiswa yang lulus tanpa diwajibkan melalui skripsi, akan cenderung menjadi generasi yang serba mendapatkan kemudahan.
BACA JUGA:
"Hal yang memang menjadi kekhawatiran dalam konteks analisis saya secara jangka panjang ialah kalau misalnya muncul generasi home service atau generasi yang serba dipermudah serba dilayani sehingga tidak memicu adanya kualitas mentalitas dari daya juang mereka," ujarnya.
Syaifudin menilai adanya diversifikasi metode kelulusan tersebut, alih-alih mempermudah karena menyesuaikan minat dan bakat dari mahasiswa, namun akan menjadi jalan mudah dari kelulusannya. Ia pun khawatir akan kualitas mental dari lulusan universitas ke depannya yang hanya menuntut akan kemudahan, bukan beradaptasi menyelesaikan suatu permasalahan.
"Kemudahan-kemudahan yang diberikan pada mahasiswa khususnya pada generasi z saat ini ini akan berefek jangka panjang terhadap kualitas dari kesehatan mental mereka," katanya.