6 Puisi Sastrawan Indonesia Terpopuler

Bertold Ananda, Jurnalis
Selasa 15 Agustus 2023 10:50 WIB
Ilustrasi Puisi Sastrawan Indonesia Terpopuler (Foto: Freepik)
Share :

2. Puisi Ibu - Chairil Anwar

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

Ibu...

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu...

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

dan bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun...

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu...

Ibu...

Aku sayang padamu...

Tuhanku....

Aku bermohon pada-Mu

Sejahterahkanlah dia

Selamanya...

3. Puisi Sajadah Panjang oleh Taufiq Ismail

Ada sajadah panjang terbentang

Dari kaki buaian

Sampai ke tepi kuburan hamba

Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang

Hamba tunduk dan sujud

Di atas sajadah yang panjang ini

Diselingi sekedar interupsi

Mencari rezeki, mencari ilmu

Mengukur jalanan seharian

Begitu terdengar suara azan

Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang

Hamba tunduk dan rukuk

Hamba sujud dan tak lepas kening hamba

Mengingat Dikau

Sepenuhnya

4. Puisi Doa - Chairil Anwar

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh

mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci

tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk

remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

di pintuMu aku mengetuk

aku tidak bisa berpaling

5. Puisi Ujung-Ujung Hujan - Aan Mansyur

dulu dalam dingin kita berpelukan

sambil membayangkan ujung-ujung hujan

sebagai kembang api yang merayakan

cinta yang tak akan pernah dijarakkan

sampai tibalah hari haru itu

kau berlalu, aku menutup pintu

dan ujung-ujung hujan yang jatuh

tumbuh jadi rerumputn dan perdu

hari ini, tiba-tiba aku ingat kau,

di dada jalan yang membawamu jauh

setiap ujung hujan yang menyentuh

adalah mekaran bunga-bunga beribu

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya