Kampus UI Ajak Masyarakat Waspada Kanker Tiroid, Ahli Bicara Pengobatan Terbaru

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Rabu 02 Agustus 2023 07:03 WIB
Kampus UI Ajak Masyarakat Waspada Kanker Tiroid (Foto: RSUI)
Share :

Pengobatan Kanker Tiroid

Dokter Livy mengatakan bahwa kanker tiroid bisa diobati. Semakin awal menemukan kasus, angka kesembuhan semakin tinggi. Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya pembedahan, ablasi/yodium radioaktif yang menggunakan terapi kedokteran nuklir, radiasi eksterna (biasanya metode ini digunakan setelah pembedahan), serta obat-obatan.

Pilihan pengobatan ini tidak semuanya dilakukan, ada pertimbangan khusus kepada pasien bergantung pada kondisi pasien, tipe kanker, stadium, dan efek sampingnya. Terkait pencegahan, dokter Livy mengatakan karena penyebabnya belum jelas maka pencegahannya agak sulit. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah menurunkan faktor risiko terhadap hal-hal yang bisa kita modifikasi.

Pencegahannya diantaranya dengan menghindari paparan radiasi, mencukupi asupan yodium, serta menjaga berat badan normal agar terhindar dari obesitas. Selain itu, pada orang yang memiliki risiko tinggi (misalnya pada orang yang bekerja di tempat yang terpapar radiasi atau memiliki riwayat keluarga menderita kanker tiroid), maka sebaiknya lakukan skrining atau deteksi dini. Diagnosis awal penting untuk kesembuhan nantinya.

 BACA JUGA:

Dokter Bedah di RSUI dr. Yasser Jayawinata, Sp.B, FICS mengatakan bahwa sebelum melakukan tindakan pembedahan, perlu ditegakkan terlebih dahulu diagnosisnya. Tidak semua benjolan di leher itu tiroid, dan tidak semua benjolan tiroid itu kanker. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu. Pada kanker tiroid, biasanya benjolan tumbuh cepat, suara pasien menjadi serak dan mengalami gangguan napas. Setelah pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan USG dan biopsi FNAB. Jika ditemukan keganasan, maka selanjutnya akan dioperasi.

Operasi ini biasanya akan dilakukan dengan menyayat di bagian lipatan leher sekitar 10 cm, dan tentunya pasien akan dibius umum. Oleh karena itu, pasien tidak perlu takut dan khawatir pula terhadap scar-nya karena akan terlihat samar. Durasi operasi berlangsung sekitar 2-4 jam tergantung dari besarnya benjolan dan tingkat kesulitan pengangkatannya.

Setelah operasi, pasien biasanya menjalani perawatan di rumah sakit sekitar 3-5 hari, yang tergantung dari kondisi klinis dan produksi cairan dari selang di leher. Luka operasi masih ditutup perban sampai 1 minggu. Setelah pulang ke rumah, pasien sudah bisa melakukan aktivitas ringan. Pada 1-2 minggu pertama, biasanya pasien masih tidak nyaman dalam menoleh atau menggerakkan leher, sehingga aktivitas seperti menyetir tidak dianjurkan dalam 1 minggu setelah operasi.

“Satu minggu setelah operasi, pasien perlu kontrol kembali ke dokter untuk dilakukan evaluasi klinis dan luka operasi. Jika seluruh kelenjar tiroid pasien diangkat, maka “pabrik” pembuat hormonnya sudah tidak ada, sehingga pasien perlu minum obat hormon tiroid seumur hidup, yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien,” ucapnya.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya