Buah dari keberhasilan Riris membuatnya menjadi satu dari sedikit CEO perempuan di industri game yang masih didominasi oleh laki-laki. "CEO perempuan studio game di Indonesia cukup banyak," kara Riris. "Tapi memang CEO laki-laki masih lebih banyak."
Namun demikian, menurut Riris, perempuan di industri gim tidak perlu merasa minder atau menjadi minoritas.
Ia mengakui bahwa kemampuan fisik perempuan tidak selalu bisa menandingi laki-laki, tetapi dalam hal berpikir dan merencanakan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
"CEO perempuan juga punya kemampuan, pengetahuan, keterampilan yang sama... mau dia punya kemampuan teknis, ataupun tidak seperti saya, itu tidak penting," kata Riris.
Riris punya pesan kepada para perempuan yang ingin sukses di industri ini: "Love yourself first, sediakan waktu untuk diri sendiri."
Riris aktif di komunitas Women in Game Indonesia dan sebagai anggota Dewan Penasihat di Asosiasi Game Indonesia (AGI), ia ingin menyoroti perempuan-perempuan yang berkecimpung di industri game dari berbagai profesi - dari CEO, programmer, pengarah gaya, sampai pengisi suara.
(Fakhrizal Fakhri )