JAKARTA - Peneliti dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Neily Zakiyah, mengatakan penyebarluasan informasi tentang profil risiko dari produk tembakau alternatif sebaiknya berbasis fakta dan memiliki hasil kajian ilmiah. Hal ini penting agar masyarakat mendapat informasi yang komprehensif dan akurat.
“Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai produk tersebut yang berdasarkan bukti ilmiah sehingga dapat mencegah terjadinya misinformasi,” ujar Neily dilansir Antara, Senin (3/4/2023).
Dia menambahkan, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin, berbeda dengan rokok dari aspek karakteristik, keamanan, dan profil risikonya. Oleh karena itu, kajian ilmiah harus dilakukan secara detail agar tidak ada generalisasi antara produk tembakau alternatif dengan rokok.
“Karakteristik, keamanan, dan profil risiko dari produk tembakau alternatif itu sangat bervariasi, sehingga kajian ilmiah harus dilakukan,” tegasnya.
Dikatakannya, agar kajian ilmiah produk tembakau alternatif di dalam negeri dapat segera diimplementasikan, Neily menekankan pentingnya kerja sama seluruh pemangku kepentingan, seperti pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan masyarakat.
“Kajian ilmiah yang komprehensif dapat memberikan informasi dan bukti mengenai profil risiko dan juga potensi produk tembakau alternatif. Penelitian-penelitian yang dilakukan juga diharapkan dapat mencegah individu yang bukan merupakan perokok, agar tidak mencoba produk tembakau alternatif,”terangnya.
Fakultas Kedokteran Gigi Unpad sudah melakukan riset terhadap produk tembakau alternatif dengan judul “Respon Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitas Experimental).