YOGYAKARTA - Tren investasi saham oleh Generasi Milenial dan Gen Z saat ini tengah marak dilakukan belakangan ini.
Banyak mahasiswa yang kini bermain saham, namun di satu sisi tak sedikit juga di antara mereka yang malah terjebak investasi bodong bahkan pinjaman online ilegal.
Rektor UGM, Ova Emilia mengakui kemajuan teknologi mempermudah generasi muda untuk melakukan inverstasi saham melalui aplikasi digital.
Dan investasi saham sudah dianggap menjadi salah satu cara membangun keuangan mandiri bagi anak muda.
"Maka tak mengherankan banyak anak muda berbondong-bondong berinvestasi melalui aplikasi digital," tutur dia.
Namun ternyata ada pula mahasiswa yang terjebak platform investasi tak berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bukannya membangun keuangan mandiri, generasi muda justru malah merugi.
Oleh karenanya Ova menganggap penting memberikan edukasi bagi para Generasi Milenial dan Gen Z mengenai aplikasi investasi berizin yang aman. Dan kali ini UGM bekerja sama dengan platfrom invetasi Pluang mengadakan talkshow bertajuk "Smart Invesment for Smart Generastion: Tren Finansial Anak Muda Menjelang 2023".
"Kami berharap acara ini dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa pentingnya memilih aplikasi investasi yang aman,"tambahnya.
Co-Founder Pluang, Claudia Kolonas mengatakan kalangan muda terutama generasi milenial kini sudah banyak yang melek investasi. Terbukti dari platform Pluang yang ia kembangkan, ternyata 75% dari new investor berusia di bawah 35 tahun.
"Dalam waktu 3 tahun terakhir itu anak muda berusia di bawah umur 35 tahun justru mendominasi investor baru di platform kita," tutur dia dia saat MOu dengan UGM, Selasa (20/12/2022).
Dan yang lebih menggembirakan lagi ternyata sekarang tak hanya di usia 35 tahun saja kerena kini ada anak yang baru berusia 18 tahun sudah mulai investasi.
Meskipun niat awal mereka memang untuk coba-coba namun hal ini cukup menggembirakan karena anak muda sekarang bukan konsumtif lagi tetapi sudah memikirkan investasi
Hal ini tentu menunjukkan suatu perubahan yang baik di mana kalangan milenial sudah melek akan investasi.
Mereka awalnya lebih memilih promo atau melakukan pencobaan. Namun kini mereka memilih produk-produk investasi yang ditawarkan oleh berbagai platform.
Dia menyebut 2 tahun ke belakang aset kripto telah menjadi salah satu produk yang mungkin terpopuler di kalangan memang milenial.
Namun sekarang kalangan anak muda juga sangat tertarik dengan reksadana dan produk investasi lainnya.
"Jadi tidak lagi Crypto minded. Tapi sudah berbagai produk,"ungkapnya.
Head of Corporate Communications Pluang, Kartika Dewi menambahkan karena pasar mereka adalah kaum milenial maka hari ini mereka menggandeng kerjasama dengan UGM.
Mereka ingin membangun literasi keuangan sedini mungkin.
"Kami memilih kerjasama dengan UGM karena ingin membuka akses yang seluas-luasnya untuk seluruh masyarakat Indonesia. sebisa mungkin sejak dini kita pengin juga kasih yang namanya edukasi dan literasi karena kan visi misinya adalah inklusi," tambahnya.
Pihaknya memang hendak meningkatkan akses inklusivitas di bidang finansial dimulai sejak dini. Karena edukasi dan literasi penting sehingga nanti setelah lulus nanti akan dengan mudah terbentuk mindset untuk berinvestasi.
(Natalia Bulan)