Di Kawasan Eropa, penerima beasiswa IISMA yang belajar di University of Pecs misalnya, menggelar kegiatan untuk anak-anak di Elemenytar, sebuah penitipan anak usia 4-14 tahun di kota Pecs, Hungaria.
Mereka mengajak anak-anak untuk menggambar pola batik dan mewarnainya, memperkenalkan permainan tradisional Indonesia seperti lari kelereng dan juga lomba makan donat sebagai modifikasi dari lomba makan kerupuk.
Di Amerika, penerima beasiswa IISMA di UC Chile menggelar serangkaian kegiatan yang memberikan kontribusi bagi lingkungan, hewan, serta budaya Indonesia.
Mereka membersihkan lingkungan kampus, memberi makanan hewan yang hidup di jalanan Santiago, dan menampilkan pagelaran gamelan di Museo del Sonido bersama KBRI Santiago.
Rangkaian kegiatan ini bertajuk Memayu Hayuning Sesama, Memayu Hayuning Bawana yang berarti berbagi kebaikan untuk sesama manusia, dan berbagi kebaikan untuk dunia.
Di Australia, penerima beasiswa IISMA di Monash University membuka stan yang menawarkan beragam kopi asli Indonesia, diantaranya, kopi Aceh, Lampung, Toraja, dan daerah penghasil kopi lainnya.
Melalui secangkir kopi, mereka memberikan pengalaman rasa dan aroma, serta membuka perbincangan tentang Indonesia.
Mereka juga mengajak pengunjung stan berdonasi untuk Literacy for Life Foundation, sebuah organisasi yang bergerak pada literasi masyarakat indigenous.
Di kawasan Inggris dan Irlandia, awardees di University College Cork menggelar kegiatan yang meliputi pameran kain tradisi Indonesia yang dilengkapi dengan keterangan yang informatif.
Peserta dalam acara tersebut juga mendapatkan pengalaman langsung menggunakan kain tradisi Indonesia dan bahkan belajar proses membuat Batik dengan lokakarya mencanting.
Di kawasan Asia, awardees di Chulalongkorn University mengikuti kegiatan pagelaran busana kain tradisi Indonesia dan lokakarya melukis bersama sejumlah seniman lukis asli Indonesia, bekerja sama dengan KBRI Bangkok